FPI Dibungkus, Habib Rizieq Dipenjara, Ini Saat yang Tepat Ahok Jadi Menteri..
Wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju semakin berhembus kencang, bahkan pihak Istana pun ikut membenarkan hal tersebut. Beberapa nama mencuat ke publik dan digadang-gadang akan menjadi menteri-menteri baru di Pemerintahan Presiden Jokowi, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Yusril Izha Mahendra.
Terkait itu, Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menyebut saat ini Presiden Jokowi mempunyai kesempatan emas untuk menjadikan Ahok sebagai menteri lantaran ormas terlarang FPI sudah resmi dibubarkan. Baca Juga: Geger Raja Salman Jemput Paksa Habib Rizieq di Penjara, Faktanya...
Menurut dia, ormas FPI yang dikomandoi Rizieq selama ini menjadi penghalang utama bagi Ahok yang minoritas mengabdi pada negeri.
"Ini saat yang tepat Ahok jadi menteri. Caranya gampang, Jokowi tinggal revisi Pasal 22 UU Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara. Biarpun pernah terpidana, selama aturan diubah tak masalah Ahok masuk kabinet," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021). Baca Juga: Sandang Gelar Baru, Habib Rizieq Siap Marathon Sidang
Lanjutnya, ia menilai di tengah maraknya maraknya praktik korupsi dan intrik partai politik dalam mendapatkan kekuasaan, sosok Ahok yang blak-blakan justru dirindukan banyak orang karena terkesan tidak munafik.
"Rakyat muak dengan korupsi dan sandiwara yang dimainkan politisi. Hanya Ahok sosok yang tampil apa adanya. Bicaranya jujur dan tak dipoles. Publik rindu orisinalitas karakter pejabat. Sudah terlalu banyak badut politik. Negarawan palsu sudah waktunya disingkirkan," ujarnya.
Menurutnya lagi, Ahok yang lantang berhadapan dengan FPI dan Rizieq, harus diganjar dengan kedudukan yang pantas karena berani melawan organisasi kekerasan.
"Ahok satu-satunya pejabat yang gagah berani berhadapan dengan FPI yang kini ormas terlarang. Harusnya jasanya dihargai dengan pantas, yaitu beri tempat mengabdi pada negara. Jokowi harus angkat Ahok jadi menteri," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil