Empat Poros Partai Politik Diprediksi Ramaikan Pilpres 2024, Nama Erick Thohir Muncul Jadi Capres
Faktor Hatta Rajasa yang berbesanan dengan SBY bisa menjadi koalisi yang terus berulang pada setiap pemilihan presiden. Saat ini PAN memiliki 44 Kursi di DPR. "Jika Demokrat dengan PAN berkoalisi, poros ini tetap tidak memenuhi ambang batas pencalonan calon presiden," tandasnya.
Dibutuhkan setidaknya satu partai lain yang ikut bergabung. Bisa saja poros ini menjadi perhatian Muhaimin Iskandar atau Cak Imim sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk ikut bergabung. "Adanya faktor kedekatan Cak Imin dengan SBY pada masa dualisme Partai Keadilan Bangsa bisa menjadi ikatan yang dirajut kembali," ujarnya.
Dia mengatakan, jika PKB yang memiliki 54 Kursi bergabung, maka poros Cikeas akan berjumlah 152 kursi (Demokrat, PAN, PKB). Nama capres dan cawapres yang kemungkinan besar muncul dari poros ini adalah Agus Harimurti Yudohoyono (AHY), Hatta Rajasa atau Zulkifli Hasan, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), hingga Erik Tohir juga bisa masuk pada poros ini.
Poros keempat, kata dia, yakni Poros Brawijaya (Jusuf Kalla). Poros kali ini diisi oleh Partai Golkar yang memiliki 85 Kursi di Parlemen. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih menjadi poros pilpres tahun 2024, kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bisa menjadi pertimbangan terbentuknya poros keempat ini.
Jusuf kalla maupun Surya Palloh, kata dia, sama sama pernah tergabung di Partai Golkar, sebelum Surya Paloh kemudian mendirikan Partai Nasdem pada tahun 2011. Partai Nasdem yang memiliki 59 Kursi di DPR, apabila digabungkan dengan Golkar akan berjumlah 144 kursi.
"Nama utama yang mencuat adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.Selain nama-nama diatas, nama Ridwan Kamil juga bisa menjadi calon dari Partai Golkar, karena melihat saat ini dirinya telah menjadi ketua Kosgoro, sayap Partai dari Partai Golkar," tuturnya.
Mochtar melanjutkan, kemudian nama yang terus muncul pada setiap poros adalah Menteri BUMN, Erik Tohir. Dia mengindikasikan adanya keterkaitan dengan jabatannya sebagai menteri BUMN sehingga Erick Thohir masuk dalam daftar nama capres dan cawapres di setiap poros.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq