Jenderal Senior Minta WNI Keturunan Arab Jangan Provokasi, Ferdinand: Intel Punya Banyak Data
Politisi Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Jenderal TNI (Purn.) AM Hendropriyono, yang meminta Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Arab jangan melontarkan provokasi.
Ia meyaknini pernyataan AM Hendropriyono tersebut sudah pasti berdasarkan data, informasi dan analisis. Baca Juga: Nggak Ngakuin Habib Rizieq Ulama, Jubirnya Prabowo Disanjung Ferdinand: Top! Sudah Benar..
"Beliau Jendral TNI, intel yang punya banyak data, informasi dan analisis," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (21/4/2021).
Karena itu, menurut dia, ketika Hendropriyono bicara WNI keturunan Arab, sudah pasti didasari data dan analisis. Baca Juga: Mas Nadiem Diganti Prof Jimly, Ferdinand: Dia Seperti Makhluk dari Langit, Lah Kita di Bumi
"Maka ketika beliau bicara seperti ini, pasti didasari data dan analisis," ujarnya lagi.
Selain itu, dalam cuitannya, ia menyertakan foto tangkapan layar pemberitaan berjudul 'Hendropriyono: WNI Keturunan Arab Jangan Jadi Provokator'.
Baca Juga: Buntut Ngerongrong Bebaskan Rizieq, Eh Ujung-ujungnya Orang PKS Dihajar Ferdinand, Telak!
Sementara itu, mengutip Beritasatu.com, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono memperingatkan Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Arab yang menjadi elite politik tidak menjadi provokator.
Hal tersebut dikatakan AM Hendropriyono saat Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, sebagai elite yang diterima masyarakat Indonesia seharusnya WNI keturunan Arab memberikan contoh yang baik.
"Saya ingin memperingatkan bangsa Indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elite yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator," tutur Hendropriyono, Senin 6 Mei 2019 lalu, di Lemhanas Jakarta Pusat. Baca Juga: Anies Lagi yang Kena Hantam Ferdinand: Fokus, Jangan Sampai Bom Makassar Bikin Lupa Korupsi..
Menurut dia, banyak WNI Arab yang dihormati oleh rakyat Indonesia. Karena itu, pernyataan mereka tentu bisa berpengaruh untuk orang lain atau masyarakat Indonesia.
"Saya ingatkan, karena di dusun, di desa, masyarakat kita kalau ada orang Arab pidato, bicara semua cium tangan. Kalau China tidak ada yang cium tangan di kampung-kampung. Artinya masyarakat keturunan Arab WNI tahu posisinya yang dimuliakan rakyat, dengan dimuliakannya tahulah dalam posisi yang diharapkan mengayomi. Jangan memprovokasi untuk melakukan politik jalanan, apa pun namanya lah. Tetapi itu di jalan, tidak disiplin," jelasnya.
Hendropriyono memang enggan menuduhkan kepada perseorangan, tetapi dia memperingatkan bagi semua WNI keturunan Arab yang dihormati oleh banyak rakyat. Dia juga membantah jika pernyataannya tersebut bernuansa SARA.
"Saya tidak memiliki kepentingan apapun, apalagi memojokan kelompok tertentu. Bukan cuma Habib Rizieq Syihab, tapi elite lainnya. Agar bisa menahan diri dan tidak memprovokasi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil