“Sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB masih terus diingat warga Nahdlatul Ulama (NU). Gus Dur itu tidak sekadar pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu,” kenangnya.
Soal protes pengurus daerah ihwal Muscab Serentak 2021, Yenny menurut Imron meminta, internal DPP PKB dan para sesepuh mengingatkan Cak Imin dan lingkaran elitenya kembali kepada sejarah awal berdirinya partai.
“Diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin, yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur. Sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh,” katanya.
Untuk itu, Yenny, kata Imron, menyarankan agar PKB segera melakukan kesadaran kolektif agar proses demokrasi di internal PKB kembali berjalan dengan normal.
Sebelumnya, mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Ahmad Zamakhsyari mengatakan, beredar nama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Yenny Wahid sebagai kandidat pengganti Cak Imin sebagai aspirasi kader daerah.
Ahmad menceritakan bahwa hal itu bermula dari kekecewaan kader daerah karena banyak pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai hasil Muktamar di Bali, penggantian DPC dan DPW yang sepenuhnya diambil alih DPP.
“Dan riak-riak seperti itu mengarah kader-kader di bawah menginginkan Mbak Yenny dan Gus Yaqut untuk bisa tampil sebagai ketua umum atau sekjen,” kata Ahmad dilansir Tempo, Senin (19/4). Konon, Foto Yenny dan Yaqut ada di poster digital bertulisan “2021 Saatnya PKB Kembali ke Ciganjur”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq