Ahok Jabat Menteri Investasi: Mohon Maaf dari Sisi Kapasitas, Kurang Menjanjikan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap, siapa pun figur atau tokoh yang dipilih untuk mengisi dua pos kementerian baru cocok dengan pilihan Presiden Jokowi. Termasuk, isu dipilihnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon menteri investasi.
"Hanya saja perlu pertimbangan etis agar kepercayaan publik pada pemerintah tetap terjaga, sekurangnya tidak pernah miliki catatan hukum," katanya saat dihubungi, Kamis (22/4/2021).
Dedi melanjutkan, selain alasan catatan hukum, faktor kinerja dan kapabilitas juga harus menjadi pertimbangan presiden dalam memilih para calon pembantunya. Soal Ahok, Dedi melihat, keberadaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai komisaris di BUMN juga tak terbukti signifikan memperbaiki kondisi perusahaan.
Baca Juga: Mas Menteri Pepet Bu Mega, PDIP Pasang Badan: Tak Ada Urgensi Mengganti Nadiem
"Artinya dari sisi kapasitas juga tak banyak menjanjikan," ujarnya.
Oleh karena itu, analis politik lulusan Universitas Telkom itu berharap nantinya Presiden tak hanya memilih calon menteri berdasarkan popularitas yang dimilikinya.
"Akan sangat baik jika presiden tidak memilih tokoh-tokoh sekedar populer secara politis, tetapi betul-betul menimbang kapasitas dan etika," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti