Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh Ngeri! Bill Gates Pernah Bilang Mata Uang Kripto Bisa Bunuh Manusia

Waduh Ngeri! Bill Gates Pernah Bilang Mata Uang Kripto Bisa Bunuh Manusia Kredit Foto: Reuters/Eric Vidal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2018, miliarder Bill Gates pernah mengatakan bahwa cryptocurrency membunuh orang secara langsung. Hal ini karena Gates melihat mata uang digital seperti Bitcoin bisa digunakan untuk membeli obat-obatan seperti fentanil opioid sintetis. Obat tersebut merupakan obat penghilang rasa sakit yang berbahaya karena sering disalahgunakan oleh pecandu narkoba.

Dilansir dari BBC International di Jakarta, Jumat (23/4/21) dalam sesi tanya jawab di forum Reddit, Gates mengatakan bahwa anonimitas mata uang digital bisa saja berhubungan dengan pendanaan teroris dan pencucian uang. Namun, beberapa orang mengkritik Bill Gates dan menganggap pendiri Microsoft ini kurang informasi tentang teknologi.

Baca Juga: Merinding! Bill Gates Bongkar Ancaman Bencana di Balik Bitcoin dan Mata Uang Kripto!

"Fitur utama mata uang kripto adalah anonimitas mereka. Saya rasa ini bukan hal yang baik. Kemampuan pemerintah untuk menemukan pencucian uang dan penggelapan pajak dan teroris pendanaan adalah hal yang baik," ujar Gates.

"Saat ini, mata uang kripto digunakan untuk membeli fentanil dan obat-obatan lain sehingga ini adalah teknologi langka yang telah menyebabkan kematian dengan cara yang cukup langsung. Saya pikir gelombang spekulatif di sekitar ICO [penawaran koin awal] dan mata uang kripto sangat berisiko bagi mereka yang pergi lama." lanjutnya.

Warren Buffett juga senada dengan Bill Gates, Buffett mengatakan bahwa kegilaan mata uang kripto spekulatif akan berakhir buruk. Gates pun mendapatan guyuran kritik dan celaan. Gates diminta untuk belajar lagi soal Bitcoin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: