Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

April Bisa Inflasi Kembali, Efek Ramadan?

April Bisa Inflasi Kembali, Efek Ramadan? Pedagang sayuran menunggu calon pembeli di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga cabai rawit dan ikan segar menjadi pemicu terjadinya inflasi pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melihat masih adanya peluang peningkatan harga atau inflasi pada bulan April 2021. Ini setelah bank sentral melihat hasil survei pemantauan harga pada minggu keempat April 2021.

Menurut pemantauan, inflasi April 2021 diperkirakan 0,18% secara bulanan atau month on month (mom). "Perkiraan kami inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,47% (yoy)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Pekan Ketiga April, Inflasi Diperkirakan 0,15%

Erwin merinci, penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu keempat adalah komoditas daging ayam ras sebesar 0,10% (mtm); jeruk sebesar 0,05% (mtm); cabai merah, daging sapi, minyak goreng, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Sementara itu, ada komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan  pada deflasi dan menghambat laju inflasi. Beberapa komoditas tersebut adalah cabai rawit sebesar -0,04% (mtm); kangkung, bawang merah, bayam, beras, dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,01% (mtm).

Untuk melihat perkembangan dan dinamika perekonomian Indonesia, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Kami juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: