Lanjutnya, ia juga mengaakan Komnas Perlindungan Anak menunggu reaksi Badan POM. "Kalau masyarakat mengeluh Badan POM harusnya menyerap. Kalau tidak berarti tidak peduli," ungkapnya.
"Saya... kalau BPA berdampak kepada anak-anak, maka saya pasti seperti sekarang ini, protes keras... tidak ada hubungan dengan produk, yang saya garis bawahi adalah keselamatan anak-anak. Seperti hal nya dulu susu formula yang mengandung bahan berbahaya buat anak-anak dalam hal kemasan," tegasnya.
Sementara itu, secara terpisah Budiawan, pakar Kimia dari Universitas Indonesia menjelaskan tentang BPA, manfaat dan bahayanya.
Bisphenol A (BPA) merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk memproduksi kemasan plastik, bermanfaat sebagai fleksibilitas, untuk warna tertentu dan memperkuat plastik. Baik berbentuk kemasan, botol minuman serta botol bayi. Manfaat Bisphenol A sebagai tambahan, kini jadi perhatian di negara maju.
Dari hasil studi dan riset yang panjang dipastikan Zat BPA melepas dari sisi plastiknya ke media. Biasanya, karena asam dan panas, namun yang terlepas bukan dalam jumlah yang sangat besar.
"Sifatnya akumulatif di dalam tubuh, dan kemungkinan besar bisa berinteraksi dengan kimia dalam tubuh mikro biologi seperti protein dan DNA," tutur Budiawan.
Seseorang dapat terpapar pada media makan dalam waktu lama. Pada batas tertentu akan ada efek samping. Adapun Efeknya bagi kesehatan adalah, kerusakan pada kesuburan, atau efeknya bisa menjadi kanker di kemudian hari.
Hal ini menjadi perhatian di bangsa maju seperti Eropa dan Amerika yang mulai melarang kemasan plastik yang mengandung BPA. Terutama penggunaan pada kemasan plastik botol susu anak-anak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: