Bamsoet: Melalui CSR Satukan Tekad dan Langkah Bersama Bangkit dari Pandemi Covid-19
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan corporate social responsibility (CSR) memiliki peran penting dalam membangun kesadaran para pelaku usaha agar dalam menyelenggarakan aktivitas perekonomian tidak melupakan partisipasi dan kontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena pada hakikatnya, perusahaan tidak hanya memiliki tanggungjawab kepada shareholders (pemegang saham), melainkan juga kepada masyarakat dan lingkungan (stakeholders).
"Acara penganugerahan CSR Award yang diselenggarakan media Teropong Senayan dapat menjadi momentum untuk menggugah kembali rasa solidaritas dan kepedulian para pelaku usaha terhadap kondisi lingkungan sosial. Terlebih pada penyelenggaraan Teropong CSR Award 2021, terdapat beberapa kategori penghargaan yang akan diberikan kepada para pelaku usaha. Antara lain Peduli Sosial, Peduli Bencana, Peduli Covid-19, Peduli Lingkungan, Peduli UMKM, Pengembangan Digital E-Learning, dan Kategori Pendidikan," ujar Bamsoet saat menjadi keynote speaker acara Teropong CSR Award 2021 secara virtual, di Jakarta, Rabu (28/4/21).
Baca Juga: Bambang Soesatyo Kembali Raih Penghargaan Parliament of The Year
Turut serta antara lain pemilik Teropong Senayan Ariadi Ahmad serta Pemimpin Redaksi Teropong Senayan Rihad Wiranto.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang paling dibutuhkan adalah sikap solidaritas kebangsaan. Kepedulian dunia usaha terhadap kondisi lingkungan dan kehidupan masyarakat disekitarnya, adalah manifestasi nyata dari wujud solidaritas tersebut. Sekaligus implementasi dari nilai-nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi semangat gotong-royong dan saling bahu membahu antar sesama anak bangsa.
"Hingga 27 April 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 1,6 juta kasus. Sementara rasio angka kematian sebesar 2,7 persen, dan rasio angka kesembuhan mencapai 91 persen. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata rata rasio angka kesembuhan global yang sekitar 58 persen. Meskipun demikian, tingginya rasio angka kesembuhan ini tidak boleh membuat kita lalai dan abai dalam upaya penanganan serta pengendalian pandemi Covid-19," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, Indonesia dapat belajar dari India yang pada awal tahun 2021 lalu mendapatkan banyak pujian dari dunia internasional atas berbagai kebijakan yang dilakukan dalam pengendalian pandemi Covid-19. Baik melalui pelaksanaan testing, tracing, isolasi, maupun program vaksinasi yang dilakukan secara masif dan signifikan. India juga tercatat sebagai salah satu negara produsen vaksin dengan skala besar.
"Bahkan distribusi vaksin di India mencatatkan rekor dengan jumlah 100 juta dosis vaksin yang dibagikan dalam 85 hari, lebih cepat dari Amerika Serikat dalam 89 hari dan Tiongkok dalam 102 hari. Namun sikap lalai dan abai dalam mematuhi protokol kesehatan, dan semakin kendornya kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang mengundang keramaian massa, telah menyebabkan terjadinya ledakan kedua kasus Covid-19 di India," terang Bamsoet,
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini memaparkan, penambahan jumlah kasus harian Covid-19 di India bahkan telah mencatatkan rekor baru. Menembus angka 354 ribu kasus per hari, dengan angka kematian mencapai lebih dari 2.800 kasus per hari. Jika tidak hati-hati, apa yang terjadi di India tidak mustahil dapat terjadi juga di Indonesia. Mengingat angka positivity rate yang masih fluktuatif dan dinamis dalam beberapa hari ini tercatat pada kisaran antara 10 hingga 16 persen. Mengisyaratkan bahwa Indonesia belum berada di zona aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq