Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Istana Polandia Digali, Cari Harta Peninggalan Adolf Hitler Senilai Rp10 Triliun

Istana Polandia Digali, Cari Harta Peninggalan Adolf Hitler Senilai Rp10 Triliun Kredit Foto: AFP/Kenzo Tribouillard
Warta Ekonomi, Berlin -

Para pemburu harta karun berharap bisa menggali 48 peti emas tersembunyi milik Pemimpin Nazi Adolf Hitler senilai hampir Rp10 triliun di sebuah istana di Polandia, yang pernah digunakan tentara SS pemimpin Nazi itu sebagai rumah bordil.

Sebuah tim akan memulai penggalian arkeologi di istana abad ke-18 di Desa Minkowskie di Polandia selatan pekan depan dan berharap dapat menemukan 10 ton emas dan kekayaan lainnya.

Baca Juga: SBY Mau Partai Dimiliki Pribadi, Sejahat-jahatnya Hitler Gak Daftarin Partai Nazi atas Nama Pribadi

Barang-barang berharga itu dicuri menjelang akhir Perang Dunia Kedua di bawah instruksi pemimpin SS, unit khusus Nazi, Heinrich Himmler, untuk mendanai pembangunan Reich Keempat atau pemerintahan Hitler selanjutnya.

Harta itu diduga terdiri dari perhiasan dan harta benda yang berharga oleh elit Jerman yang tinggal di daerah tersebut dan memberikan Nazi barang-barang berharga mereka untuk menghindari mereka direbut oleh Tentara Merah Rusia yang bergerak maju.

'Emas Breslau' yang sulit didapat itu yang menghilang dari markas besar polisi di Kota Wroclaw, Polandia, juga diyakini sebagai salah satu barang jarahan tersembunyi.

Para pemburu harta karun, dari yayasan nirlaba Silesian Bridge, menentukan lokasi tersebut setelah meneliti dokumen rahasia, buku harian petugas SS, dan peta yang mereka terima dari keturunan perwira yang sering mengunjungi penginapan rahasia yang berusia lebih dari 1.000 tahun itu.

Pondok Quedlinburg abad ke-10 dibangun pada masa pemerintahan Raja Jerman pertama Henry the Fowler - yang memesona Himmler, yang bahkan percaya bahwa dia adalah reinkarnasi Raja.

Anggota Quedlinburg dianugerahi posisi tinggi di banyak institusi Nazi setelah keduanya membentuk aliansi di Third Reich.

Catatan tersebut diserahkan oleh keturunannya sebagai "kembalinya warisan dunia dipandang sebagai tonggak perjalanan panjang rekonsiliasi," menurut yayasan tersebut.

Buku harian yang ditemukan, diyakini telah ditulis oleh perwira SS berpangkat tinggi dengan nama alias Michaelis, tampaknya menjadi kunci dari harta rampasan yang terkubur.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: