Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: Bitcoin Lebih ke Komoditas, Kalau Ether Mata Uang

Analis: Bitcoin Lebih ke Komoditas, Kalau Ether Mata Uang Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin telah berjuang mempertahankan harga di atas 53 ribu dolar AS selama 3 hari terakhir. Di sisi lain, harga Ether justru melonjak ke level tertinggi baru, 2.800 dolar AS.

Melansir Cointelegraph, Jumat (30/4/2021), harga Ether mendapat dampak positif rencana Bank Investasi Eropa (EIB) merilis penjualan obligasi digital menggunakan jaringan Ethereum. EIB menerbitkan obligasi digital senilai 100 juta euro, dengan kesepakatan yang dipimpin oleh Goldman Sachs, Santander, dan Societe Generale.

Dalam sepekan terakhir, JPMorgan menerbitkan hasil penelitian yang menyatakan, "Ether tampaknya akan terus mengungguli Bitcoin karena peningkatan likuiditas dan peningkatan aktivitas di jaringan."

Baca Juga: Widih, Youtuber Ini Beli Mobil Lamborghini Pakai Bitcoin, Pertama Kali di Asia!

Baca Juga: Jadi Korban Hacker, Jaringan Cryptocurrency Ini Rugi Ratusan Juta Dolar

Menurut Analis Pendapatan Tetap, Joshua Younger, Bitcoin lebih mengarah ke komoditas kripto daripada mata uang sehingga bersaing dengan emas sebagai penyimpan nilai.

"Sementara itu, Ether merupakan tulang punggung cryptocurrency karena berfungsi sebagai media pertukaran," lanjutnya.

Berdasarkan analisis Cointelegraph terhadap rasio pengguna di bursa OKEx, Ether long begitu mendominasi sepanjang 2021--mencapai titik puncak 130% lebih besar dari short.

Di sisi lain, trader Bitcoin umumnya lebih sederhana. Namun, pembalikan tren pasar pada 29 April datang karena rasio BTC long 45% lebih tinggi dari short.

Pedagang Ether hanya memiliki long bersih 6%, menandakan kurangnya kepercayaan terhadap reli baru-baru ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: