Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Kasus Covid-19 India, Warga Jabar Harus...

Antisipasi Kasus Covid-19 India, Warga Jabar Harus... Tes Covid-19 | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Lonjakan penyebaran Covid-19  hingga tingkat kematian yang tidak terbendung di India dikhawatirkan terjadi di Tanah Air. 

Ketua Harian Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia, dikhawatirkan lonjakan tersebut akan terjadi di Jawa Barat. Baca Juga: Panjang Umur, Jamkrindo Berkomitmen Dukung UMKM Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19

"Kami tak mau kecolongan seperti kasus di India," kata Daud saat mengunjungi Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Kamis, (29/4).

Dia mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan. Baca Juga: Prakarsa: Kunci Pemulihan Pagebluk Covid-19, Orang Superkaya Tambah Pajak 1%

Ia menuturkan, tragedi yang terjadi di India akibat lalainya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Ketika India berhasil menekan angka covid-19, mereka langsung berpuas diri dan abai dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Daud juga mengingatkan warga agar menghindari kerumunan dan kegiatan-kegiatan meski yang merupakan tradisi tahunan. "Jika tidak, bisa kita ketahui bersama India sangat mengkhawatirkan. Jadi harus tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan terus menjaga imun tubuh," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Daud mengapresiasi dan memotivasi tenaga medis khususnya yang berada di Labkes Jawa Barat yang sudah bekerja keras dalam menekan penyebaran covid-19 di Jawa Barat. Bahkan, para tenaga kerja di Labkes Jawa Barat ini bekerja 24 jam nonstop.

"Saya sangat mengapresiasi kepada Labkes Prov Jabar yang selama ini begitu banyak membantu dalam penanganan covid-19. Termasuk juga memperoleh data masyarakat yang terpapar virus dari mana saja. Sehingga membantu kita dalam penanganannya," ungkapnya.

 "Bahkan ketika harus pergi ke luar kota, mereka tak pernah mengeluh dan langsung bergerak cepat. Karena itulah sekali lagi saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pejuang di Labkes Jabar ini," tambahnya.

Seperti diketahui, sejak pandemi covid-19 memasuki Indonesia, Labkes Jawa Barat menjadi garda terdepan dalam penanganan khususnya di Jawa Barat. Terlebih sejak metode polymerase chain reaction (PCR) dinilai sebagai metode pendeteksi covid-19 yang lebih akurat dibanding rapid test.

Metode ini dilakukan dengan pengambilan sampel lewat swab (usap) belakang tenggorokan, atau saluran pernapasan lain. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan beberapa tahapan.

Sampel virus dari bebagai lokasi dikirim ke Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat. Berbagai tahap pemeriksaan mulai dari ekstraksi, real time PCR, hingga interpretasi dilakukan. Setelah verifikasi dan validasi, hasil dari sampel tersebut dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Jawa Barat baik yang positif maupun negatif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: