Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daging Ayam Hingga Emas Perhiasan Picu Inflasi April

Daging Ayam Hingga Emas Perhiasan Picu Inflasi April Karyawan menyusun perhiasan emas di salah satu toko perhiasan di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/7/2020). Produksi emas Indonesia tahun ini mengalami penyusutan di mana hingga Mei 2020 baru 9,98 ton, jauh di bawah pencapaian 2019 sebesar 109,02 ton. | Kredit Foto: Antara/MN Kanwa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan, kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga hingga emas perhiasan menjadi pemicu inflasi pada April 2021 sebesar 0,13%.

Setianto menjelaskan bahwa kenaikan daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,01% terhadap kelompok bahan makanan. Selain itu, kenaikan bahan bakar rumah tangga ikut memberikan andil inflasi sebesar 0,01% terhadap kelompok perumahan,air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Baca Juga: BPS: Inflasi April 0,13%

“Kenaikan harga daging ayam ras terkait dengan kenaikan pakan yaitu harga jagung. Kemudian permintaan menjelang hari raya Idul Fitri bisa juga menyebabkan kenaikan harga daging ayam ras ini,”Kata dia dalam konferensi pers pada Senin (3/5/2021).

Meski demikian, kata Setianto, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menekan laju inflasi pada April. "Komoditas tersebut adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah ,beras, bayam dan kangkung,"tambahnya.

Dengan tingkat inflasi pada April tercatat 0,13%, laju inflasi tahun kalender Januari-April tercatat 0,58% dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,42%. Setianto mengungkapkan, dari 90 kota di Indonesia, yang mengalami inflasi mencapai 72 kota dan sisanya mengalami deflasi.

Sementara, kota dengan tingkat inflasi tertinggi (1,31%) ditempati Kotamobagu. Sebaliknya, inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01%. Di sisi lain, deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar -1,26%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Tanjungpandan sebesar -0,02%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: