Nama Gus Miftah kembali menjadi buah bibir termasuk di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Aksi Gus Miftah menghadiri acara di gereja menuai pro dan kontra. Siapa sebenarnya sosok Gus Miftah yang memang kerap membuat sensasi dan kontroversi?
Dihimpun dari berbagai sumber, pendakwah yang dikenal dekat dengan kaum selebritas ini lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981. Saat ini ia tercatat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.
Ia merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo. Ulama muda Nahdlatul Ulama ini juga pernah tercatat aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Baca Juga: Dihujat Netizen Sesat dan Kafir, Gak Nyangka! Begini Reaksi Gus Miftah
Dakwah kaum marjinal dan penuh kontroversi
Perjalanan dakwah Gus Miftah dimulai di usia yang masih terbilang sangat muda. Tercatat ia mulai berdakwah di usia 21 tahun. Sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah sering mendirikan salat tahajud di mushola dekat Sarkem yang selama ini dikenal menjadi zona merah area prostisusi di Yogyakarta.
Tak heran jika banyak pengikutnya justru datang dari para pekerja malam atau PSK. Yang paling menghebohkan tentu dengan aksinya melakukan dakwah di tempat hiburan malam. Selama itu, Gus Miftah selalu dibantu Gunardi atau Gun Jack sosok penguasa Sarkem. Ia juga kerap menyambangi salon plus-plus dalam dakwahnya.
Sebelum membuat geger dengan ceramah di gereja beberapa waktu lalu, Gus Miftah juga penuh sensasi dan kontroversi baik dalam tindakan maupun ucapannya. Diantaranya dengan postingannya yang menuliskan bahwa onani tak membatalkan puasa.
Namun saat itu Gus Miftah akhirnya harus meminta maaf karena derasnya kritikan dair para dai dan ulama. Ia juga telah menghapus postingannnya tersebut. "Saya menyadari itu menimbulkan kegaduan, postingannya saya hapus. Stop caci maki, stop bully-bully, stop menghujat. Supaya puasa kita diterima Allah SWT," katanya pada 2020 lalu.
Dan yang terbaru, aksi Gus Miftah memberikan ceramah di sebuah gereja kembali membuat namanya jadi bahan perbincangan. Ustaz, dai hingga kyai menganggap aksi Gus Miftah tersebut sebagai tindakan toleransi yang kebablasan.
Tak tanggung-tanggung, nama-nama besar seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad, Buya Yahya hingga Habib Syech Abdul Qadir Assegaf mengritik aksi Gus Miftah yang dianggapnya telah kebablasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: