Setelah Amerika Angkat Kaki, Taliban Ancam Wanita Afghanistan Tak Miliki Hak Perempuan
Bulan lalu Taliban mengeluarkan pernyataan bahwa mereka berjanji tidak akan membatasi hak-hak perempuan. Taliban menyatakan, perempuan tetap dapat melayani masyarakat dalam bidang pendidikan, bisnis, kesehatan, dan sosial. Namun mereka harus tetap menggunakan jilbab dengan benar. Akan tetapi laporan yang dirilis Selasa menggarisbawahi skeptisisme Amerika terhadap janji tersebut.
"Taliban telah melihat pergantian kepemimpinan yang minimal, mempertahankan posisi negosiasi yang tidak fleksibel, dan menerapkan batasan sosial yang ketat di area yang sudah dikontrolnya," kata laporan itu.
"Kemajuan apa pun dalam hak-hak perempuan mungkin lebih disebabkan oleh tekanan eksternal daripada dukungan domestik, menunjukkan bahwa hal itu akan berisiko setelah penarikan koalisi," ujar laporan itu.
Menurut para analis, teknologi dan tekanan internasional dapat meningkatkan perlakuan terhadap perempuan di bawah kepemimpinan Taliban. Afghanistan memiliki sekitar 27 juta akun ponsel atau sekitar dua pertiga dari perkiraan populasinya.
Hal ini berpotensi meningkatkan kesadaran dunia tentang perilaku ekstrem Taliban. Setelah pertarungan selama dua dekade, perhatian internasional pada aktivitas Taliban mungkin meningkat.
"Keinginan Taliban untuk bantuan asing dan legitimasi mungkin sedikit memoderasi perilakunya dari waktu ke waktu. Namun, pada hari-hari awal pembentukan kembali Emiratnya, Taliban mungkin akan fokus untuk memperluas kendali dengan persyaratannya sendiri," ujar laporan itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: