Pembuat Baterai Mobil Listrik Tesla Jadi Orang Terkaya di Hong Kong, Segini Harta Kekayaannya!
Pendiri Teknologi Amperex Kontemporer (CATL), Robin Zeng Yuqun telah melampaui Li Ka-shing sebagai orang terkaya di Hong Kong, menurut Forbes. Kekayaan bersih real-time Zeng mencapai US USD34,5 miliar (Rp490 triliun). Zeng berhasil melampaui Li sebesar USD0,2 miliar (Rp2,8 triliun). Mereka masing-masing berada di peringkat ke-41 dan ke-42.
Dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Selasa (11/5/21) peringkat real-time miliarder Forbes melacak kekayaan bersih setiap orang terkaya di dunia dan diperbarui dalam waktu nyata. Ini bukan daftar kaya tahunan majalah.
Pemasok komponen mobil telah mendapatkan keuntungan dari permintaan yang kuat untuk kendaraan listrik (EV) dalam beberapa tahun terakhir. Diperkirakan pasar EV dapat naik hingga 45 persen secara global pada tahun 2040, menurut Fitch Ratings.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Judy Love, Partner Bisnis Suami Berharta Rp154 Triliun
Ledakan mobil listrik ini telah membantu kekayaan bersih Zeng tumbuh lebih dari 2,5 kali lipat sejak Maret 2020. Dia memiliki 25 persen saham di CATL, yang kliennya termasuk pembuat mobil Tesla, BMW, dan NIO. Faktanya, paket baterainya digunakan oleh sebagian besar merek EV baru.
Li Ka-shing telah menjadi orang terkaya di Hong Kong selama beberapa dekade. Pria 92 tahun ini mendirikan konglomerat Cheung Kong Holdings. Pada tahun 2018, ia mundur dengan putranya Victor Li Tzar-kuoi menggantikannya di pucuk pimpinan konglomerat.
Dalam beberapa tahun terakhir, saham unggulan pengembangan properti Li CK Asset Holdings telah turun dari level tertinggi HKD72 menjadi HKD49. Tahun lalu, Li sempat disusul oleh Lee Shau-kee dari Henderson Land Development sebagai orang terkaya di Hong Kong.
Sementara Zeng, pria 53 tahun yang lahir di provinsi Fujian, China memperoleh tempat tinggal di Hong Kong melalui skema pemerintah pada tahun 2005. Ia mendirikan CATL, produsen baterai EV terbesar di dunia pada tahun 2011. Perusahaan, yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar 904 miliar yuan (Rp1.983 triliun) tercatat di Bursa Efek Shenzhen pada 2017. Harga sahamnya telah melonjak lebih dari dua kali lipat sejak tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: