Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

42 Tahun Kerja di Avian, Pasutri Ini Jadi Saksi Hebatnya Hermanto Tanoko & Ayah Besarkan Perusahaan

42 Tahun Kerja di Avian, Pasutri Ini Jadi Saksi Hebatnya Hermanto Tanoko & Ayah Besarkan Perusahaan Kredit Foto: Instagram/htanoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik Avian Brands, Hermanto Tanoko mewawancarai karyawannya yang telah loyal selama 42 tahun bekerja di perusahaan. Dari perusahaannya masih home industry hingga menjadi top local brand Indonesia. Hal tersebut dibagikan dalam video YouTube "BEKERJA LOYAL 42 TAHUN DI 3 GENERASI AVIAN BRANDS | HERMANTO TANOKO PODCAST (PART 2)".

Meski perempuan, Meli tetap bekerja di Avian bahkan setelah melahirkan. Meli mengungkap, ia mendapatkan banyak pembelajaran dari Hermanto, terutama perihal ekspor dan impor. Jadi, sekalipun hanya bekerja di satu tempat, pengalaman yang dipelajari Meli sudah luar biasa di Avian.

Baca Juga: Karyawan PT Avian Ungkap Masa-masa Awal Rintis Perusahaan, Dari Satu Gedung Kini Meluas 11 Hektare!

Bersama suaminya, Trisno, keduanya bertahan bekerja di Avian dari awal masih dirintis oleh Soetikno Tanoko hingga akhirnya bisa meraksasa hingga hari ini. Bahkan, mereka bisa menyekolahkan anak ke luar negeri. 

Meli bercerita bahwa istri Soetikno, ibu dari Hermanto ialah sosok yang sangat inspiratif baginya. Saat Soetikno masih merintis perusahaan, istrinya kerap memasak untuk makan para karyawan.

Hermanto bercerita bahwa kini Avian sudah memasuki generasi ketiga, dan keduanya masih bekerja di perusahaan. Meli mengungkap bahwa pada generasi ketiga ini, Avian semakin maju dengan banyaknya teknologi. Trisno juga melihat demikian, terlebih setelah krisis 1998. Avian adalah salah satu perusahaan yang selamat dari krisis karena tidak memiliki utang dalam mata uang dolar. Karena itu, setelah krisis berlalu, Avian semakin melonjak menguasai pasar.

Hermanto sendiri mengakui bahwa setelah tahun 2000, Avian semakin maju lagi. Ia bahkan ke Korea Selatan untuk belajar membuat resin cat sendiri. Karena itulah kualitas Avian sangat baik di atas rata-rata.

Meli dan Trisno mengaku sangat bersyukur bisa bergabung dalam Avian, ia pun berterima kasih terutama kepada Hermanto Tanoko. Hal ini karena banyak hal yang dipelajarinya. Dari yang awalnya tidak bisa apa-apa, sampai belajar sedikit demi sedikit, Meli jadi dapat belajar banyak hal. Meli melihat tugas Hermanto dalam mengembangkan perusahaan sangatlah sulit, kini Avian menjadi top brand di Indonesia.

Trisno sendiri mengaku sangat bersyukur dibiayai sekolah Master Manajemen dan satu kelas dengan Hermanto Tanoko. Soetikno sangat memberikan bantuan tersebut seratus persen karena ia percaya akan kemampuan Trisno. Baik Trisno dan Meli pun akhirnya diangkat menjadi manajer, padahal awalnya hanya staff yang bekerja serabutan.

Trisno sendiri sangat mengingat pesan-pesan dari Soetikno, ia sangat ingat ketika Soetikno mengatakan untuk tidak menunda pekerjaan, bekerja dengan fokus dan tidak pilih-pilih, serta tak lupa dengan itegritas yakni kejujuran.

Meli mengenang Soetikno sebagai sosok yang tak pernah memarahinya. Trisno pun hanya pernah dimarahi satu kali yaitu saat ia naik Gunung Rinjani dan tidak masuk kantor satu minggu. Setelahnya, Trisno tak pernah melakukan kesalahan itu lagi. Bahkan hingga hari ini, Trisno sangat jarang mengambil cuti karena ilmu-ilmu dan cara bekerja Soetikno ikut tertular ke dalam dirinya.

Dalam kesempatan yang sama, Hermanto mengungkap bahwa Avian akan segera go public di Bursa Efek Indonesia agar karyawannya bisa menjadi stakeholder perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: