Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang di Gaza Pekan Kedua, Israel Luncurkan Puluhan Serangan

Perang di Gaza Pekan Kedua, Israel Luncurkan Puluhan Serangan Kredit Foto: Instagram/ramallah.mix

Hamas mengatakan serangan terakhirnya sebagai pembalasan atas "agresi berkelanjutan Israel terhadap warga sipil", termasuk serangan udara di Kota Gaza pada Minggu yang menghancurkan rumah-rumah.

Militer Israel mengatakan korban sipil berjatuhan tanpa disengaja dan bahwa pesawat-pesawat jetnya menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh kelompok militan, yang runtuh, hingga merobohkan rumah-rumah. Hamas menyebut seranga itu sebagai "pembunuhan yang sudah direncanakan". 

Pada program "Face the Nation" jaringan CBS Amerika Serikat, Netanyahu membela serangan udara Israel sehari sebelumnya, yang menghancurkan gedung 12 lantai tempat Associated Press dan jaringan TV Al Jazeera berkantor.

Baca Juga: Ketum Partai Ummat Serukan Lawan Israel: Ini Pelanggaran HAM!

Dia mengatakan gedung itu juga menjadi tempat kantor intelijen kelompok militan dan dengan demikian menjadi target yang sah.

Netanyahu mengatakan Israel telah menyampaikan informasi tentang bangunan itu kepada otoritas AS. Seorang pejabat intelijen AS tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Israel telah memberikan peringatan sebelumnya kepada para penghuni gedung tersebut untuk pergi. Associated Press mengutuk serangan itu dan meminta Israel memberikan bukti bahwa Hamas berada di dalam gedung tersebut.

Utusan Biden, Hady Amr, tiba di Israel pada Jumat untuk melakukan pembicaraan. Seorang pejabat yang mengetahui langsung pertemuan itu mengatakan pada Minggu bahwa Amr menegaskan kembali "dukungan penuh AS" bagi hak Israel untuk mempertahankan diri.

Amr juga menjelaskan bahwa Washington memahami bahwa "ini jelas bukan sesuatu yang dapat diselesaikan dalam 24 jam," kata pejabat itu, yang meminta agar namanya tidak disebutkan.

Sang utusan juga berbicara pada acara Idul Fitri Gedung Putih dari Yerusalem, dengan mengatakan misinya adalah untuk "meredakan ketegangan dan mengakhiri krisis secepat mungkin" karena "sejauh ini, terlalu banyak orang Palestina dan Israel, termasuk anak-anak, yang telah meninggal dunia.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: