PT Pertamina (Persero) dinilai telah berhasil mengamankan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga liquefied petroleum gas (LPG) di sepanjang momen Lebaran tahun ini. Pandangan tersebut dilayangkan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang mengaku sejauh ini belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait ketersediaan stok BBM dan LPG baik saat Ramadhan (pasca Lebaran) maupun di saat momen Lebaran tiba. “Ya, kami apresiasi terkait ketersediaan pasokan BBM dan LPG di lapangan. Sejauh ini belum ada keluhan di kami, misal terkait pasokan maupun harga yang melambung akibat pasokan yang tersendat,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, di Jakarta, Senin (17/5).
Tidak terjadinya kelangkaan pasokan dan melambungnya harga selama Ramadhan dan Lebaran, menurut Tulus, merupakan indikator yang tepat dari sisi konsumen. Tak hanya di Pulau Jawa, ketiadaan keluhan dari masyarakat terkait ketersediaan pasokan hingga harga yang stabil juga berlaku di wilayah-wilayah lain di luar Jawa. “Intinya dari hasil monitoring kami, tidak ada keluhan dari masyarakat soal ini. Semua aman,” tutur Tulus.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga telah memastikan bahwa pasokan BBM dan LPG selama libur Idul Fitri tahun ini dalam kondisi aman dan dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa ketahanan stok nasional untuk premium mencapai 27,9 hari, pertamax 24,7 hari dan solar 21,3 hari. Sedangkan ketahanan LPG mencapai 15 hari dan minyak tanah atau kerosene mencapai 80,6 hari. Sementara stok avtur juga cukup terjaga hingga 76,3 hari. “Secara keseluruhan kondisi stok dan penyaluran BBM selama Ramadhan dan libur Lebaran naik 9,2 hari dari rata-rata normal. Penyaluran LPG naik 2,5 hari dari kondisi normal dan penyaluran Avtur juga naik 1,4 hari dari rata-rata stok normal,” ujar Tutuka.
Upaya menjamin kecukupan energi bagi masyarakat, Pemerintah melalui PT Pertamina melakukan upaya-upaya, antara lain meningkatkan stok dan volume penyaluran BBM dan LPG sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat, diantaranya gasoline naik 85 persen, diesel naik 2 persen, LPG naik 5,4 persen dan avtur turun 3,8 persen dibanding rerata normal. Upaya lain adalah memastikan produk BBM dan LPG dalam kondisi aman baik di Terminal BBM maupun Terminal LPG, serta di SPBU dan SPBBE. Total SPBU yang disiagakan berjumlah 7.469 terdiri dari 3.608 unit di Pulau Jawa dan 3.861 di luar Jawa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma