Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Please Setop! Kekerasan Israel atas Palestina Bikin Rasa Aman Orang Yahudi dan Arab Lenyap

Please Setop! Kekerasan Israel atas Palestina Bikin Rasa Aman Orang Yahudi dan Arab Lenyap Kredit Foto: Unsplash/Mohd Danish Hussain
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Kasir supermarket berdarah Arab-Israel Israa Jarbou sudah bolos bekerja selama seminggu. Dia takut keluar setelah diserang oleh ekstremis Yahudi di sebuah bus di luar kota Jaffa, sebuah kawasan berpenduduk campuran keturunan Arab-Yahudi di Tel Aviv.

"Mereka melihat saya sebagai pria religius," kata pria berusia 27 tahun itu. "Tidak ada rasa aman."

Baca Juga: Mendengar Kisah Heroik Kakak Beradik Muslim Albania Berbulan-bulan Lindungi Yahudi dari Nazi

Di dekat kediamannya, hidup seorang mahasiswa Yahudi bernama David Shvets. Pria berusia 24 tahun itu menyuarakan ketakutan yang sama. Ia mengatakan bahwa orang-orang Arab setempat melemparinya dengan batu dan membakar sebuah sinagoge yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Kami sekarang jika bepergian selalu dalam kelompok besar dengan pengawalan polisi pada malam hari ... di jantung negara Israel!" katanya setengah tidak percaya, dengan menggambarkan situasi itu seperti hidup di "hutan".

Permusuhan sedang mencengkeram komunitas campuran Yahudi dan Arab Israel yang biasanya tenang, terutama sejak dimulainya eskalasi militer besar-besaran antara tentara Israel melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Pertempuran paling intens sejak tahun 2014 itu dipicu oleh kerusuhan di Yerusalem, di mana polisi anti huru hara Israel menyerbu masjid Al-Aqsa dan bentrok dengan orang Palestina.

Kekerasan berkobar di tingkat nasional antara kaum Yahudi dan minoritas Arab. Sinagoge, masjid, kuburan, teater, dan restoran menjadi sasaran, dan setidaknya satu orang telah meninggal dunia akibat kekerasan itu

Akibatnya kehidupan di Jaffa dilupuhkan paksa demi menenangkan keadaan. Polisi berkuda memberlakukan penutupan jalan setiap malam, dan petugas yang dilengkapi senapan serbu giat berpatroli di jalanan.

Seorang anak laki-laki muslim berusia 12 tahun dirawat di rumah sakit setelah sebuah bom api dilemparkan ke rumahnya. Tersangka yang tidak disebutkan namanya sudah ditangkap. Tetangga muslim yang ketakutan dengan cepat menurunkan dekorasi Lebaran mereka.

Akar penyebab kekerasan terbaru sudah terjadi sejak beberapa dekade silam. Di Jaffa, serangan bulan lalu memberikan peringatan dini akan ketegangan berkepanjangan atas hak atas tanah dan properti.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: