Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Ventures dan Potensi Besar Startup Indonesia

BRI Ventures dan Potensi Besar Startup Indonesia Kredit Foto: BRI Ventures
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, ekosistem startup lokal masih menjadikan sektor e-commerce sebagai primadona. Alasannya, ada banyak startup Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang pertama kali muncul dan berkembang dari sektor tersebut. Selain itu, para pengembang startup juga kerap mengincar pembentukan perusahaan rintisan di sektor tekfin.

Begitu yang disampaikan CEO BRI Ventures, Nicko Wijaya, pada acara BRI Cuap-Cuap Cuan Berkah beberapa waktu yang lalu. Ke depannya, menurut Nicko, ada banyak sektor yang berpotensi digarap anak-anak muda untuk berkembang. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi untuk pengembangan perusahaan rintisan. Akan tetapi, dia mengingatkan bahwa saat ini pembuat startup harus bisa menjamin adanya nilai tambah dari kehadiran perusahaan terhadap masyarakat.

Baca Juga: BRI Ventures Umumkan secara Resmi Investasi Strategisnya kepada Bukalapak

"Kalau kita lihat, startup generasi awal selalu mencari valuasi yang lebih tinggi. Tentunya tidak salah, karena hari itu kita harus muncul ke permukaan juga, (agar) startup dari Indonesia ini bagaimana agar dikenal setidaknya di negara tetangga ASEAN," jelas Nicko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Namun, masuk ke 2021 atau 2020, lanjutnya, kita melihat banyak sekali yang sudah, investor juga sudah, sadar bahwa the valuation game tidak hanya the only way untuk startup itu sukses, tapi juga harus memberi nilai tambah yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan, pada umumnya perusahaan modal ventura memprioritaskan pertimbangan aspek skalabilitas startup sebelum memutuskan penempatan investasi. Selain itu, perusahaan modal ventura juga mempertimbangkan besar-kecilnya efisiensi yang bisa dilakukan suatu perusahaan rintisan, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sana.

Faktor skalabilitas menjadi pertimbangan penting karena perusahaan modal ventura ingin startup yang didanai memiliki pandangan cara dan strategi untuk meraih pasar lebih luas dibanding sebelumnya. Untuk mendorong agar perusahaan rintisan bisa memiliki skalabilitas yang cukup, peran inkubator atau akselerator bisnis diperlukan.

Nicko menyarankan seluruh wirausahawan muda untuk mengantongi terlebih dulu pemahaman mengenai aspek finansial dan legal agar bisa membawa perusahaan rintisannya berkembang cepat dengan skalabilitas tinggi. Salah satu cara untuk mendapat pemahaman secara baik bisa melalui perantara jasa agen inkubator atau campur tangan perusahaan ventura seperti BRI Ventures.

Menurutnya, saat ini BRI Ventures memiliki program akselerator yang cocok untuk startup Indonesia bernama Sembrani Wira. Program ini adalah pembinaan startup-startup potensial yang dianggap BRI Ventures menarik untuk dieksplorasi.

"Pada batch pertama (Sembrani Wira) kami membina delapan startup yang bergerak di bidang bio-tech, wellness, juga e-commerce. Kami melihat the next generation of entrepreneur ini perlu kita PDKT-lah. Kemudian kita akan melakukan demo day awal pekan depan dan sudah ada beberapa investor yang lining up untuk kedelapan startup itu," ujarnya.

Sebagai perusahaan modal ventura, BRI Ventures disebut Nicko tak hanya berperan membantu permodalan perusahaan rintisan, tetapi juga memberikan pendampingan dan akses kepada mereka agar mendapat investasi lanjutan. BRI Ventures juga memanfaatkan jaringan yang dimiliki BRI Group untuk membantu kanalisasi bisnis perusahaan rintisan yang dibina agar produk/layanannya bisa dikenal dan bermanfaat bagi perusahaan lain di Group BRI atau BUMN lain.

"Dengan ekosistem saat ini, yang sangat mature daripada 10 tahun yang lalu, tentunya akan mempermudah para entrepreneur untuk mendapatkan pembinaan atau bahkan pendanaan sehingga dengan adanya kedua hal tersebut, jadi lebih cepat untuk berkembang," tuturnya.

BRI Ventures merupakan entitas anak usaha BRI yang bergerak di bidang modal ventura dengan kepemilikan saham oleh BRI pada BRI Ventures adalah sebesar 99.97% dari total saham yang dikeluarkan perusahaan. Per 31 Desember 2020, BRI Ventures membukukan total aset sebesar Rp1,82 triliun, meningkat 20,53% dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp1,51 triliun. Pendapatan Usaha BRI Ventures di tahun 2020 tercatat sebesar Rp272,52 miliar, meningkat 35.292,21% dari tahun 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: