Dengar! Pengamat Beberkan Bukti-bukti Israel Alami Paranoid Level Akut
Kasus Hamas, ujar dia, menjadi salah satu contoh perbedaan kebijakan ini. Dia mengungkapkan, tidak semua anggota negara OKI sepakat dengan perjuangan Hamas seperti Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain dan Oman. Mengapa demikian? Itu karena Hamas cukup dekat dengan Iran dan Turki.
“Pada saat bersamaan kita tahu, Iran adalah musuh dinginnya Saudi dengan sekutunya bagi Hamas, sebetulnya bukan masalah Iran nya. namun siapa yang datang memberi bantuan kepada Palestina, Hamas sangat terbuka. Belum lagi Mesir yang tidak suka Hamas karena kedekatannya dengan Ikhwanul Muslimin," kata dia.
Sementara itu, Muta’ali menjelaskan, negara-negara yang sebelumnya telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel kini mulai berpikir ulang karena semakin memburuknya situasi dan pelanggaran terhadap kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
"Hal ini dimulai dari kegerahan 4 negara yang sudah melakukan normalisasi dengan Israel yaitu UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan. Negara-negara tersebut berpikir jika sudah dinormalkan hubungan sejatinya tidak ada lagi agresi militer ke Palestina. Tapi nyatanya justru kejahatan kepada kemanusiaan lebih buruk dari tahun 2014. Saya kira 4 negara di atas akan mempertimbangkan melanjutkan Abraham Agreement ini,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: