Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dugaan Data Bocor, Ini Hasil Pertemuan Kominfo dan BPJS Kesehatan

Dugaan Data Bocor, Ini Hasil Pertemuan Kominfo dan BPJS Kesehatan Petugas melayani warga di Kantor Pelayanan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Matraman, Jakarta, Selasa (3/8/2019). Pemerintah akan menerapkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2020 terhadap peserta non Penerima Bantuan Iuran (PBI) yakni dari sebelumnya Rp80.000 menjadi Rp160.000 untuk kelas I dan dari sebelumnya Rp51.000 menjadi Rp110.000 untuk kelas II. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dugaan kebocoran data yang dialami BPJS Kesehatan berbuntut pada pemanggilan direksi yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian melalui juru bicaranya, Dedy Permadi, mengaku, pihaknya telah memanggil direksi BPJS pada hari ini (21/5/2021).

Dari pertemuan tersebut, Dedy menyampaikan beberapa poin yang diperoleh atas diskusi yang terjadi.

Baca Juga: Data 270 Juta Penduduk Bocor, Kominfo Panggil BPJS Kesehatan

"BPJS segera akan memastikan dan menguji ulang data pribadi yang diduga bocor," ujar Dedy melalui pesan singkat, Jumat sore (21/5/2021).

Sebelumnya, dalam holding statement tertulis, BPJS mengaku hanya memiliki data penduduk sebanyak 222,4 juta per Mei 2021. Sementara, data yang diaku milik penjual data dengan pseudonim Kotz dalam forum gelap internet berjumlah 279 juta penduduk.

Dedy sebelumnya juga sudah melakukan penelusuran dengan tim dari Kominfo. Dalam rilisnya, Dedy mengatakan bahwa data yang dimiliki penjual data diduga kuat identik dengan milik BPJS Kesehatan.

Dedy mengatakakan, BPJS akan melakukan investigasi secara internal terkait kebocoran data. Meski internal investigasi "akan selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Kominfo dan BSSN."

Tambahnya, BPJS juga akan melakukan pengamanan dan mitigasi risiko kebocoran data.

"Langkah-langkah pengamanan data akan dilakukan oleh BPJS untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi yang lebih luas," pungkas Dedy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: