Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trah Soekarno Bukan Jaminan Dapat Tiket Capres, Puan Wajib Lakukan Ini

Trah Soekarno Bukan Jaminan Dapat Tiket Capres, Puan Wajib Lakukan Ini Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi -

Bila benar-benar ingin mencalonkan diri sebagai presiden RI tahun 2024, Ketua DPR Puan Maharani harus mampu membuktikan kapasitasnya. Popularitas dan elektabilitasnya mesti segera didongkrak. Bila tidak, kans Puan mendapatkan tiket capres dari PDIP bakal kandas.

Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana menilai, isu capres bikin gejolak di internal PDIP. Saat ini, Puan dan Ganjar tengah berupaya mendapatkan tiket untuk pilpres 2024.

Menurutnya, meski memiliki darah Soekarno, Puan belum tentu diusung sebagai capres dari PDIP. Mantan Menko Kesra itu harus mampu meyakinkan ibunya, Megawati Soekarno Putri sebagai capres.

Baca Juga: Isu Capres Bikin Panas Kandang PDIP, Ganjar Dicampakkan Puan Maharani Cs

Baca Juga: Begini Awal Mula Kisruh PDIP-Ganjar hingga Disentil Putri Mahkota PDIP

"Kalau dari logika politiknya, Puan tentu harus meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. Kalau tidak, tentu akan sulit," katanya kepada Rakyat Merdeka, Minggu (23/5) malam. 

Aditya pun mengulas peristiwa pemilu 2014. Saat itu, PDIP memilih Jokowi sebagai capres. Padahal, saat itu Puan juga memiliki hasrat untuk maju di Pilpres. "Dari situ bisa dilihat bahwa Ibu Mega akan mengikuti kata hatinya, meski keputusannya itu menyakiti perasaan buah hatinya," tutur Aditya.

Namun begitu, Puan dulu dan sekarang berbeda. Menurutnya, sekarang dia menjabat sebagai Ketua DPR. Selain itu, sebelumnya dia juga pernah duduk sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

"Ini juga modal jadi bagi Puan. Namun, sekali lagi. Untuk menang di Pilpres, popularitas dan elektabilitasnya tentu harus tinggi. Itu PR bagi Puan sekarang. Tergantung tim komunikasi publiknya," tuturnya.

Lantas bagaimana dengan peluang Ganjar? Aditya bicara normatif. Menurutnya, yang terjadi saat ini belum final. Saat ini, dia yakin, Megawati sudah mengetahui dinamika yang terjadi di partainya.

Namun, Mega takkan buru-buru mengambil sikap. Presiden kelima itu justru memberikan kesempatan bagi semua kader yang akan menyalonkan diri sebagai capres.

"Untuk menentukan sikapnya, tentu tunggu waktu yang tepat. Bukan hanya popularitas dan elektabilitas, tapi ibu Mega juga akan melihat dari berbagai sudut pandang. Termasuk di luar logika politik," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: