Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serukan Standing Together, Ribuan Orang Yahudi dan Arab Minta Israel Akhiri Perang

Serukan Standing Together, Ribuan Orang Yahudi dan Arab Minta Israel Akhiri Perang Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Ribuan orang terlihat berbaris di Ibu Kota Tel Aviv, Israel pada Sabtu (22/5/2021) malam untuk melakukan aksi solidaritas yang menunjukkan perdamaian antara Yahudi dan Arab di tengah ketegangan dalam dua pekan terakhir. 

Dalam dua pekan terakhir, konflik Israel dan Hamas, faksi politik Palestina di Jalur Gaza terjadi. Ratusan serangan udara telah diluncurkan oleh Israel, sementara roket  dikirimkan oleh pejuang Hamas. 

Baca Juga: Diskriminasi Zionis Jelas Banget! Yahudi Boleh Ziarah Yerusalem dengan Pengawalan tapi Umat Islam...

Warga di Tel Aviv, yang terdiri dari etnis Yahudi dan Arab bersama-sama terlihat menyuarakan dukungan untuk perdamaian. Mereka ingin gencatan senjata yang diberlakukan pada Jumat (21/5/2021) pagi antara Israel dan Hamas dapat berlangsung selamanya. 

Para pengunjuk rasa juga menyerukan Pemerintah Israel mengambil tindakan segera mengakhiri pendudukan di Tepi Barat dan mencapai perdamaian dengan Palestina. Dilansir Jerusalem Post, pawai massa kali ini diorganisir oleh gerakan Standing Together dan Breaking the Silence

Orang-orang yang mengikuti aksi unjuk rasa damai di Tel Aviv mulai berjalan dari area Rabin Square hingga menuju Habima Square. Diantara para peserta adalah seorang novelis sekaligus aktivis David Grossman, penulis Ayman Odeh, dan Tamar Zandberg. 

Odeh mengatakan para politisi dan pejabat keamanan Israel berbicara mengenai putaran pertempuran. Namun, mereka seolah tidak melihat tujuh juta orang Palestina yang tinggal diantara Sungai Yordania dan Laut Mediterania. 

“Ada dua orang yang tinggal di sini dan keduanya berhak atas penentuan nasib meraka,” ujar Odeh. 

Sementara itu, Zandberg mengatakan dalam beberapa waktu terakhir terasa seperti mimpi buruk. Ia menyebut bahwa bagaimana kehidupan di Israel terlihat mengerikan dan tidak ingin ada perang selanjutnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: