Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Militernya Sergap Maskapai Ryanair, Presiden Belarus Bela Diri atas Serangan Tuduhan

Militernya Sergap Maskapai Ryanair, Presiden Belarus Bela Diri atas Serangan Tuduhan Kredit Foto: Unsplash/Jordan Sanchez
Warta Ekonomi, Minsk -

Presiden Belarus Alexander Lukashenko menuduh pihak yang mengkritik mencoba "mencekik" negaranya, komentar pertama sejak pemaksaan pendaratan pesawat Ryanair di ibu kota Minsk untuk menangkap seorang wartawan.

Lukashenko menyatakan ia menanggapi ancaman bom yang berasal dari Swiss, namun pemerintah Swiss mengatakan tak mengetahui ada ancaman.

Baca Juga: Jalur Maskapai Ryanair Dicegat Pesawat Tempur, Ini Reaksi Keras Uni Eropa ke Belarusia

Ia juga mengatakan wartawan yang ditangkap --dalam penerbangan dari Yunani ke Lithuania - itu merencanakan pemberontakan.

Rusia mengatakan tak meragukan pernyataan Lukashenko namun banyak negara menyebut tindakan itu pembajakan negara.

Seorang pilot dalam wawancara dengan BBC mengatakan keputusan Belarus untuk memaksa pesawat penumpang mendarat "benar-benar gegabah".

"Jika pesawat militer mencegat kita dan memberikan perintah kepada kita, kita harus mematuhinya," kata pilot itu.

Belarus mengerahkan pesawat tempur untuk memaksa pesawat penumpang Ryanair beralih haluan.

Semula pesawat itu terbang dari Yunani menuju Lithuania tetapi dipaksa mendarat di Minsk, Belarus pada Minggu (23/5/2021) dengan dalih ada bom di dalam pesawat. Pada kenyataannya tidak ditemukan bom di pesawat itu.

Polisi Belarus kemudian menggiring wartawan pendukung oposisi, Roman Protasevich, keluar dari pesawat sesudah pesawat mendarat di ibu kota Belarus.

Bandara tersebut tidak masuk dalam rencana rute penerbangan pesawat Ryanair, seperti dilaporkan wartawan BBC masalah bisnis, Simon Browning.

Mereka yang berkecimpung di penerbangan menyebut peristiwa itu sebagai "insiden diplomatik yang besar", begitu seriusnya sehingga sejumlah sumber mengaku belum pernah mengetahui ada insiden serupa sebelumnya.

Ketika pesawat terbang di wilayah udara internasional, pesawat itu mengikuti negara di mana pesawat didaftarkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: