Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki Bicara Soal Pemilu Suriah: Pesta Demokrasi Rakyat Tidak Mencerminkan Kebebasan!

Turki Bicara Soal Pemilu Suriah: Pesta Demokrasi Rakyat Tidak Mencerminkan Kebebasan! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki mengatakan pada Rabu (26/5/2021) bahwa pemilihan presiden di Suriah tidak sah dan bahwa dorongan yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk solusi politik untuk dekade konflik di sana harus dilanjutkan, menurut laporan Reuters.

Pemerintah Suriah mengatakan pemungutan suara Rabu (26/5/2021), yang pasti akan memperpanjang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, menunjukkan bahwa negara itu berfungsi normal meskipun perang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 11 juta orang mengungsi.

Baca Juga: TPS Dibuka, Bashar Al Assad Diramalkan Tetap Pegang Kursi Dinasti Kekuasaan

Turki mendukung pemberontak yang mencoba menggulingkan Assad dan telah melancarkan beberapa serangan lintas batas ke Suriah sejak 2016 terhadap militan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah.

Itu juga telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia dan Iran, yang keduanya mendukung Damaskus, untuk solusi politik atas konflik tersebut.

"Pemilihan yang diselenggarakan hari ini oleh rezim Suriah tidak mencerminkan kehendak bebas rakyat dan membawa sifat tidak sah," kata kementerian luar negeri Turki, menambahkan pemungutan suara itu "tidak diadakan dalam kondisi bebas dan adil".

Pemilu tetap berjalan meskipun ada proses perdamaian yang dipimpin oleh PBB yang menyerukan pemungutan suara di bawah pengawasan internasional untuk membuka jalan menuju konstitusi baru dan penyelesaian politik.

"Penting bahwa upaya rezim untuk mencapai legitimasi buatan melalui pemilihan, yang hasilnya diharapkan, dicegah dan agar proses politik yang dilakukan di bawah naungan PBB dan kepemimpinan serta kepemilikan warga Suriah dilanjutkan," kementerian itu. kata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: