Vaksin Gotong Royong Tahap 1 Dimulai, Jumlah Peminat Lebih Tinggi dari Jumlah Vaksin
Program Vaksinasi Gotong Royong oleh pemerintah serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) telah memulai penyuntikan pertama yang dilaksanakan pada 18 Mei 2021 lalu. Alokasi vaksin yang tersedia pada tahap pertama hanya sekitar 10.000 vaksin, sedangkan menurut Kadin permintaan vaksin sudah mencapai 10 juta.
Ketua Tim Taskforce Covid-19 Astra Aloysius Budi Santoso mengatakan dua anak perusahaan Astra Group berpartisipasi pada Vaksinasi Gotong Royong fase pertama, masing-masing perusahaan mengikutsertakan 1000-2000 karyawan.
Baca Juga: DPR Ungkap Daya Rusak Ekonomi Akan Tinggi Jika Vaksinasi Lambat
“Saat ini baru dua perusahaan di Astra yakni United Tractor dan Astra Otoparts yang ikut serta dalam kick-off vaksinasi gotong royong, kira-kira ada masing-masing 1000-2000 orang,” ujar Budi dalam dialog virtual, Kamis (27/5/2021).
Lebih lanjut Budi mengatakan, proses vaksinasi berjalan lancar karena para karyawan memiliki antusiasme yang tinggi untuk segara divaksin.
Astra Group mendaftarkan sekitar 365 ribu karyawan dan keluarga inti pada Februari lalu. Namun, sesuai arahan Kadin, saat ini prioritas vaksin diberikan kepada karyawan daerah Jabodetabek, khususnya di bidang industri dan manufaktur.
“Challenge di level karyawan itu jumlahnya puluhan ribu, tentu yang diutamakan karyawan dulu bukan keluarga. Kemudian berdasarkan arahan Kadin, misalnya untuk Astra Internasional di area Jabodetabek,” kata Budi.
Sampai sejauh ini, tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang terjadi setelah vaksin gotong royong dilaksanakan.
“Tidak ada KIPI yang serius, mungkin ada satu yang sempat dilakukan check di rumah sakit. Tapi sejauh ini dari tanggal 18 Mei sampai sekarang tidak ada lewat vaksin Sinopharm,” jelasnya.
Budi berharap vaksin tahap berikutnya segera datang ke Indonesia. Karena banyak karyawan Astra Group yang ingin segera divaksin namun terkendala alokasi vaksin yang ditetapkan oleh Kadin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq