Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid-19 Ngamuk Lagi, Malaysia Haramkan Warga Keluar Rumah Lebih dari 10 KM

Covid-19 Ngamuk Lagi, Malaysia Haramkan Warga Keluar Rumah Lebih dari 10 KM Kredit Foto: Rawpixel/Flag Room
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Malaysia dipastikan menutup sebagian besar pabrik dan pusat perbelanjaan, dalam kebijakan lockdown total yang akan diterapkan mulai Selasa (1/6) mendatang.

Aturan yang berlaku hingga 14 Juni itu ditujukan untuk membendung laju penularan Covid-19, yang belakangan ini menggila. Sekaligus menekan angka kematian.

Warga Malaysia hanya boleh bepergian, dalam jarak maksimal 10 km dari rumah mereka masing-masing. Dalam setiap rumah tangga, hanya ada 2 orang yang diperkenankan pergi untuk keperluan darurat seperti belanja grosir dan obat-obatan, berobat, dan pergi ke bank.

Baca Juga: Covid Meledak di Malaysia, Bukan Nakut-nakutin Kasus Covid di RI Gak Kalah Serem, Hati-hati!

Dalam keterangan pers bersama Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah, Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob menjelaskan, hanya ada 17 sektor penting yang diizinkan beroperasi selama masa lockdown.

Mirip lockdown pertama yang diberlakukan antara Maret dan Mei 2020, ketika mayoritas kegiatan ekonomi dan sosial diharamkan.

Kegiatan ekonomi yang dapat terus berjalan di antaranya adalah usaha makanan dan minuman, utilitas, transportasi, perbankan, e-commerce dan sektor komunikasi meliputi media, telekomunikasi dan jasa pos.

Sesuai standar baru yang mulai berlaku pada 1 Juni mendatang, sektor-sektor tersebut diizinkan beroperasi mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam.

Bisnis makanan dan minuman, mulai melayani pesanan untuk dibawa pulang (takeaway) dan pesan antar (delivery order) mulai pukul 8 pagi sampai 8 malam.

"Tidak ada jam malam. Tapi, saya berharap, tidak ada orang di luar setelah jam 8 malam. Karena tidak ada kegiatan ekonomi setelah waktu itu," kata Ismail, seperti dilansir The Straits Times, Minggu (30/5).

Baca Juga: Indonesia Waspada, Negeri Jiran Malaysia Pecahkan Rekor Kasus Corona Harian

Ia meyakini, penutupan mayoritas kegiatan ekonomi itu akan mengurangi jumlah orang yang meninggalkan rumah untuk bekerja  dari 15 juta menjadi hanya 1,5 juta.

Untuk keperluan berobat, maksimal kapasitas dalam 1 mobil adalah 3 orang, termasuk pasien.

"Pergerakan dibatasi dalam radius 10 km. Namun, jika tidak ada layanan kesehatan dalam radius tersebut, maka pergerakan diperkenankan hingga ke wilayah terdekat dari kediaman," jelas Ismail, seperti dikutip Bernama.

Selama masa lockdown, aktivitas yang bersifat rekreasional non kontak boleh dilakukan secara individu, di ruang terbuka. Olahraga seperti jogging, diizinkan pada pukul 7 pagi hingga 8 malam.

Sedangkan pusat penitipan anak serta taman kanak-kanak, sekolah internasional dan ekspatriat, serta pusat pengembangan untuk anak usia 4-6 tahun, hanya dibolehkan untuk anak-anak yang orangtuanya menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid, dan rumah tangga dengan kedua orangtua bekerja. 

Kebijakan tersebut diambil, menyusul tingginya lonjakan kasus Covid di Malaysia, yang telah melampaui angka 9.000 dengan 98 angka kematian, pada Sabtu (29/5).

Hari ini, jumlah kasus positif di Malaysia turun cukup drastis hingga menyentuh angka 6.999 dengan 79 angka kematian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: