Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Sedang Tekor, Orang Ini Rela Habiskan Nyaris Rp1 Miliar untuk Blue Bird

Perusahaan Sedang Tekor, Orang Ini Rela Habiskan Nyaris Rp1 Miliar untuk Blue Bird Kredit Foto: Dok. Angkasa Pura
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang direktur PT Blue Bird Tbk (BIRD), Adrianto Djokosoetono, rela menghabiskan dana hingga nyaris Rp1 miliar untuk memborong saham emiten transporasi bersandi BIRD ini. Dalam suratnya kepada Bursa, Adrianto mengaku membeli 801.000 saham BIRD dengan tujun investasi.

Transaksi pembelian tersebut dilakukan pada 2 Juni 2021 lalu dengan harga yang bervariasi. Ia membeli 121.000 lembar di harga Rp1,235 per saham dan 120.000 lembar di harga Rp1.240 per saham. Masih pada hari yang sama, Adrianto memborong 300.000 lembar dengan harga Rp1.245 per saham dan 260.000 lembar lainnya dibeli dengan harga Rp1.250 per saham. Baca Juga: Nasib Harga Emas Hari Ini, 7 Juni 2021: Butik Antam vs Pegadaian, Jomplang!

Jika dikalkulasikan, dalam sehari itu Adrianto merogoh kocek dengan nilai seluruhnya mencapai Rp996.735.000. Dengan nilai pembelian sebesar itu, porsi kepemilikan Adrianto dalam saham emiten taksi itu bertambah sebesar 0,032%. Kepemilikan tersebut dimiliki secara langsung oleh Adrianto. Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 7 Juni 2021: Perkasa Se-Asia dan Dunia!

"Jumlah saham dan persentase kepemilikan saham sebelum transaksi 123.998.600 atau 4,956% dan setelah transaksi 124.799.600 atau 4,988%," jelasnya pada Senin, 7 Juni 2021.

Sebagai informasi, Blue Bird melaporkan kerugian bersih sebesar Rp28,25 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Capaian tersebut berbalik dari kinerja Blue Bird pada kuartal pertama tahun 2020 lalu yang masih mengantongi laba bersih sebesar Rp13,74 miliar. 

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, berbaliknya keuntungan menjadi kerugian tersebut disebabkan oleh pendapatan Blue Bird yang terpangkas hampir 50%. Per Maret 2021, pendapatan Blue Bird hanya Rp480,05 miliar atau 45,77% lebih rendah dari Maret 2020 lalu yang mencapai Rp885,18 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: