Aset asuransi syariah kuartal pertama 2021 (Rp44.136 miliar) tercatat mengalami peningkatan sebesar 7.32 % dibandingkan kuartal pertama 2020.
"Porsi aset didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp35.916 miliar (81,37 %), asuransi umum sebesar Rp6.140 miliar (13,91%), dan reasuransi sebesar Rp2.080 miliar (4,71%). Keseluruhan mengalami pertumbuhan positif kecuali reasuransi syariah, yaitu dibandingkan triwulan I 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,80 %," kata Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Tatang Nur Hidayat, Senin (7/6/2021).
Baca Juga: Terdampak Pandemi, IFG Tetap Optimis Pertumbuhan Industri Asuransi di Indonesia Besar
Kontribusi bruto asuransi syariah kuartal pertama 2021 (Rp5.828 miliar) tercatat mengalami peningkatan secara signifikan sebesar 45,20 % dibandingkan kuartal pertama 2020.
"Berdasarkan kontribusi, premi mengalami peningkatan karena berhasil tumbuh 45,2%. Hampir setengahnya pertumbuhan dari kuartal pertama 2020 ke kuartal pertama 2021," lanjut Tatang.
Pada kuartal pertama 2021 investasi asuransi syariah (Rp36,287 miliar) mengalami perbaikan secara perlahan sejak pandemi Covid-19, yakni mengalami peningkatan sebesar 3,29% dibandingkan kuartal pertama 2020.
Saham syariah (Rp12,183 miliar) memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi dana perusahaan, yakni sebesar 33,58% dari total investasi. Sementara, lain-lain (Rp147 miliar) menjadi pilihan terakhir dalam hal penempatan investasi, yakni sebesar 0,41% dari total investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: