Cryptocurrency Baru AquaGoat untuk Pembersihan dan Konservasi Laut
Perlu diketahui bahwa terumbu karang bisa mendukung sebanyak 25% dari keseluruhan kehidupan dalam laut. Terumbu karang menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi biota laut. Tak hanya itu, rupanya terumbu karang bisa menghasilkan 30 miliar dolar Amerika Serikat untuk kebutuhan pariwisata di dunia.
Bahkan mampu melindungi komunitas pesisir dari adanya risiko yang berbahaya. Misalnya seperti ombak badai serta berbagai bencana alam yang tidak terduga.
Namun, ekosistem ini kurang terdukung dengan baik. Pasalnya dipengaruhi oleh perubahan iklim, banyaknya pencemaran air laut, dan aktivitas manusia yang terlalu berlebihan.
Coral Vita mencatat bahwa dunia sudah kehilangan sebanyak 50% dari terumbu karang di berbagai wilayah. Hal ini sudah cukup lama yaitu beberapa dekade terakhir.
Hal tersebut mendukung gagasan para ilmuwan yang memperkirakan sebanyak 90% dari terumbu karang akan mati pada tahun 2050. Tentu saja ada faktor di dalamnya yang bisa menyebabkan kematian terumbu karang.
Faktor utama yang bisa menyebabkan hancurnya terumbu karang adalah adanya perubahan iklim dan akibat ulah manusia.
Melalui sebuah wawancara telepon, Aberin mengatakan bahwa komunitas cryptocurrency-nya bisa berjalan dengan baik. Sehingga bisa melihat perkembangan terumbu karang baru yang sudah diberikan dana. Nantinya bisa berkembang sebagai habitat kehidupan laut yang baru.
Laut sudah melepaskan gas karbondioksida menuju ke atmosfer. Asal gas karbondioksida adalah emisi gas bermotor. Adanya karbondioksida yang tinggi bisa menyebabkan peningkatan keasaman dari air laut. Jika hal tersebut terus terjadi maka bisa berdampak negatif pada terumbu karang.
Charles Saylan yang merupakan direktur eksekutif Ocean Conservation Society, memberikan penjelasan pada Straight terkait AquaGoat. Rupanya mereka telah mengadopsi lumba-lumba dari sebuah grup di California.
"Program adopsi ini fokus terhadap lumba-lumba yang hidup bebas di perairan California," tegas Saylan.
Ia juga menjelaskan bahwa grupnya sudah melacak dan mengidentifikasi lumba-lumba pada area studi yang selama ini dijalankan. Tentu saja program ini adalah penggalangan dana yang masih berjalan. Bahkan program ini juga sudah berjalan beberapa tahun lamanya.
Dulunya Aberin masih belum bergabung dengan AquaGoat. Hanya saja ia memutuskan untuk bergabung. Aberin pernah bekerja di perusahaan yang mempromosikan energi bersih dalam bentuk energi matahari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: