Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Saham MNC Group Milik Taipan Hary Tanoesoedibjo: Ibarat Langit dan Bumi, Berubah Parah!

Nasib Saham MNC Group Milik Taipan Hary Tanoesoedibjo: Ibarat Langit dan Bumi, Berubah Parah! Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ibarat langit dan bumi, nasib saham-saham MNC Group yang merupakan konglomerasi bisnis dari Hary Tanoesoedibjo berbanding terbalik antara perdagangan Senin (7 Juni 2021) dan Selasa (8 Juni 2021). Diketahui, pasukan saham MNC Group kompak perkasa dan mendominasi saham top gainers di pasar modal. 

Saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menjadi saham MNC Group dengan kenaikan paling tinggi, yakni 34,69% ke level Rp198 per saham pada akhir sesi II kemarin. Berada di urutan kedua, saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) mencetak apresiasi 34,43% ke level Rp82 per saham.  Baca Juga: Selasa, 8 Juni 2021: Rupiah Is the King, Bye-Bye Dolar AS!

Saham-saham MNC Group lainnya yang turut tampil sebagai saham top gainers kemarin meliputi KPIG (33,04% ke Rp149), MSIN (31,71% ke Rp216), BABP (23,13% ke Rp362), IPTV (21,01% ke Rp288), BMTR (13,70% ke Rp332), MNCN (5,56% ke Rp1.045), dan MSKY (4,63% ke 680). Baca Juga: Anjlok Berjemaah! IHSG Memerah 0,74% pada Penutupan Sesi Pertama

Sementara itu, mayoritas saham-saham tersebut hari ini justru ambruk dan berjajar di deretan saham top losers. Bahkan, saham IPTV menempati posisi teratas, yakni dengan koreksi -6,94% ke level Rp268 per saham pada jeda siang. Koreksi saham juga berlaku untuk KPIG, yakni sebesar -6,71% ke level Rp139 per saham.

Saham BMTR juga tak bisa menghindari zona merah yang mana saat ini parkir dengan koreksi -6,63% ke level Rp310 per saham. Nasib saham MSIN pun sama, ditutup merah -6,48% ke level Rp202 per saham. Berikutnya saham MNC Group yang juga tumbang adalah MNCN dengan koreksi -3,37% ke level Rp1.005 per saham. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: