Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dag-Dig-Dug, Mas Anies Dipanggil ke Kantornya Jokowi, Anies Disuruh Kerja...

Dag-Dig-Dug, Mas Anies Dipanggil ke Kantornya Jokowi, Anies Disuruh Kerja... Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/Pool
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengabarkan bahwa dirinya dan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Jakarta termasuk Gubernur Anies Baswedan dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan, Selasa (15/6/2021).

Anies dkk dipanggil Kepala Negara guna membahas perihal peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota Jakarta.

"Hari ini kami (Forkopimda) dipanggil (Presiden). Forkopimda yang terdiri dari Gubernur, Ketua DPRD, Pangdam Jaya, Kapolda beserta para Wali Kota beserta para Kapolres diarahkan oleh bapak Presiden, bahwasanya peningkatan Covid-19 di Jakarta itu sangat meningkat signifikan," ujarnya kepada wartawan usai menerima arahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Ruhut PDIP Ketawa Terbahak-bahak, Anies Masih Diidolakan?

Lanjutnya, ia mengatakan jika Presiden Jokowi meminta Pemprov DKI Jakarta untuk menekan angka Covid-19 lantaran ditemukan varian virus Covid-19 dari India.

"Beliau meminta kepada Pemda khususnya DKI Jakarta karena sudah masuknya virus dari India ya.  Jadi pak presiden meminta kepada kita sebagai perangkat pemerintah daerah untuk menekan bagaimana cara-cara seperti vaksin yang sebelumnya," ucap dia.

Selain itu, kata Prasetyo, Jokowi meminta penekanan disiplin penggunaan masker. Hal tersebut merujuk data penggunaan masker di DKI sudah 78 persen.

"Di sini juga pak presiden mengimbau sekarang masalahnya bukan ada di perkantoran atau di apa, karena masyarakat Jakarta secara persentase pemakaian masker itu obatnya cuma masker. Antara masker, pakai masker semua sudah 78 persen dan targetnya harus 95 persen," ucap dia.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: