Halo Rizal Ramli, Dengar Ini Baik-Baik Ya! Ahok Emang Cocoknya Jadi Presiden RI
Eks politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, dengan tegas mengaku setuju dengan pernyataan ekonom senior Rizal Ramli yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak pantas menjabat Komisaris Utama Pertamina.
Karena itu, dirinya pun mengakui jika Ahok memang tidak pantas menjadi bos di perusahaan plat merah milik negara tersebut. Pasalnya, jabatan tersebut terlalu kecil bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kali ini gue setuju dengan Rizal Ramli, Ahok tidak cocok menjadi Komut Pertamina, terlalu kecil jangkauannya," cuitnya dalam akun Twitter pribadi seperti dilihat di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Baca Juga: Ahok, Djarot, dan Jokowi Nggak Punya Prestasi Seperti Mas Anies, Eh Duit Miliaran Hilang Diungkit
Lanjutnya, ia menilai jika Ahok lebih cocok menjadi penerus Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Ahok cocoknya jadi Presiden RI. @basuki_btp @RamliRizal," ucapnya.
Sebelumnya, Rizal Ramli ikut menyoroti nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menghapus fasilitas kartu kredit untuk jajaran petinggi Pertamina. Ia pun mengaku bahwa karakter Ahok yang taat pada putusannya soal reklamasi Pantai Utara Jakarta, namun belakangan justru membelot.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Baca Juga: Bongkar Habis-habisan Borok Dana Haji, Rizal Ramli Sebut Jokowi Harusnya Pergi Melobi
"Oldfiles: Ahok datang dukung RR soal moratorium reklamasi. Bilang: saya ikut apa saja keputusan Menko, karena RR jauh lebih hebat dan lebih berani dari saya. Beberapa hari kemudian atas desakan cukong reklamasi, gergaji RR. Karakter susah diubah," cuitnya dalam akun Twitter.
Sementara itu, sebelumnya Rizal Ramli juga sempat meminta kepada Presiden Jokowi untuk menghentikan Ahok dari posisi Komisaris Utama Pertamina. Menurut dia, Pertamina akan lebih merugi bila Jokowi tetap mempertahankan orang tersebut.
"Mas jokowi, memang berat melepas teman yang sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi money-bagman. Sudahlah, wes wes wareq. Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi," tulisnya lagi.
Karena itu, ia memberikan solusi kepada Presiden Jokowi untuk menempatkan Ahok sebagai duta besar (dubes).
"Kasih sajalah dubes atau telepon Aguan (Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma) supaya diangkat jadi Preskom Podomoro. Kemudian angkat Jonan, itu lebih baik," tutur dia.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Sambungnya, "Udah pernah dinasehati RR kalau Ahok itu tidak cocok duduk di BUMN karena memang tidak punya kemampuan atau pengalaman korporasi. Ditambah banyak kasus hukum. Ahok sesumbar, Pertamina rugi Rp11 triliun. Pertamina didepak dari 500 Fortune Global," ujarnya.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil