Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bansos Tunai Tak Kunjung Dicairkan, Ada Apa?

Bansos Tunai Tak Kunjung Dicairkan, Ada Apa? Kredit Foto: Boyke P. Siregar

"Ini mungkin kami perlu penjelasan, sebenarnya bagaimana. Jadi rasanya kalau yang 21 juta ini masih belum jelas, saya rasa kita belum bisa membahas mengenai anggaran," kata Jefry.

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR Rudi Hartono menambahkan, Risma juga perlu menjelaskan karena permasalahan data tersebut sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu atau tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal yang justru menjadi ambigu adalah pada jumlah penerima bansos itu sendiri. Bila benar temuan Menteri Risma ada sebanyak 21 juta data ganda, maka semua penerima bantuan selama ini adalah tidak nyata. Karena jumlah penerima bantuan sosial untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sendiri hanya 20 juta KPM.

“Bagaimana mungkin jumlah data gandanya melebihi jumlah penerima bantuan sosial tersebut?,”tanyanya. Di sisi lain masyarakat makin resah akibat bantuan sosial tunai yang tak kunjung turun hingga saat ini.

Sebelumnya, pemerintah menjanjikan akan mencairkan BST pada bulan Juni, untuk BST yang akan diberikan untuk dua bulan, yaitu Mei dan Juni.Kini, menjelang akhir bulan Juni, bantuan berupa uang sebesar Rp. 300 ribu tersebut tidak kunjung diterima masyarakat.

Ditambah lagi, situasi pandemi di bulan Juni ini yang tidak kunjung membaik. Jumlah kasus positif Covid-19 malah terus meningkat pesat. Pemerintah kembali membatasi aktivitas masyarakat di ruang publik. Di satu sisi, masyarakat kecil yang terdampak Covid-19 sudah nyaris tidak mempunyai pegangan uang untuk kebutuhan hidup.

Terpuruknya warga akibat dampak dari pandemi ini tercetus dari ungkapan ibu Yeyen (55). Dia merupakan salah satu KPM asal Kecamatan Sumur Batu, Bandung, Jawa Barat, tercatat berhak mendapatkan BST.

"Ibu butuh sekali BST itu. Bantuan Rp300 ribu itu sangat berharga sekali," kata Yeyen. Dalam kondisi sekarang, kehidupan Yeyen sudah sangat terjepit tanpa BST. Ditambah, Kota Bandung kembali masuk zona merah. Peluang dia untuk mencari sampingan untuk menambah pendapatan semakin sulit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: