Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Bantuan sosial (bansos) menjadi penopang daya beli masyarakat pada kuartal II-2025 dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, bansos telah menjaga tingkat konsumsi masyarakat yang kini juga mulai beralih ke belanja daring dan sektor ritel.
"Jadi bansos di kuartal ke-2, kita lihat PKH yang 25,12%, bantuan sosialnya 25,12%, kemudian PKH 6,74%, dan sembako 36%," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025, Rabu (6/8/2025).
Baca Juga: Kemkomdigi Siapkan Infrastruktur Digital untuk Bansos Tepat Sasaran
Airlangga menjelaskan, perubahan pola konsumsi juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan kuartalan (qtq) transaksi ritel online sebesar 7,55%. “Retail dan marketplace tumbuhnya kuartal to kuartal adalah 7,55 persen,” katanya.
Kategori produk dengan pertumbuhan tertinggi mencakup personal care dan kosmetik yang naik hampir 17%, serta produk rumah tangga dan kantor yang mencapai nilai transaksi Rp72,8 triliun atau tumbuh 29,38%. Secara historis, transaksi e-commerce juga meningkat tajam, dari 280 juta pada 2018 menjadi 3,24 miliar pada 2024.
Baca Juga: Kejahatan Digital Menggila, Rp3,4 Triliun Lenyap Karena Penipuan Online
Tren positif ini turut tercermin pada kinerja sektor ritel. Tiga perusahaan besar yang mewakili jaringan minimarket dan ritel berbasis pusat perbelanjaan mencatatkan pertumbuhan penjualan masing-masing sebesar 4,99%, 6,85%, dan 12,87% pada semester I-2025.
Menurut Airlangga, kombinasi antara kebijakan bansos, daya beli masyarakat, dan pergeseran ke kanal digital menjadi faktor penting dalam menopang perekonomian nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement