Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menantu Pak Jokowi Nggak Main-Main Lagi, Langsung Bikin Tim Khusus Gegara Masalah Ini...

Menantu Pak Jokowi Nggak Main-Main Lagi, Langsung Bikin Tim Khusus Gegara Masalah Ini... Bobby Nasution | Kredit Foto: Instagram Bobby Nasution
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wali Kota Medan Bobby Nasution bergerak cepat dengan membentuk tim sebagai tindak lanjut dari 500 ribu warga Medan belum terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Bahkan, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap timnya untuk segera bertindak cepat untuk mengurus ratusan warganya yang belum terdaftar BPJS. Baca Juga: Bareskrim Polri Geledah Kantor BPJS Kesehatan Tiga Hari Berturut-turut, Wah Ada Apa?

"Saya minta supaya tim ini benar-benar meneliti ke-500 ribu warga yang belum terdaftar BPJS tersebut," kata Bobby dikutip dari Antara, Senin (28/6/2021).

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Medan agar bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Medan.

Baca Juga: 279 Juta Data Bocor, Penyakit BPJS Kesehatan Makin Banyak Aja

Di antaranya yakni, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Sosial guna mendapatkan data yang memiliki validitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Penelitian yang dilakukan nanti, tentu akan terpilah mana warga kurang mampu, berpenghasilan tidak tetap dan seharusnya jadi tanggung jawab pemberi kerja," ujar dia.

"Sementara yang ditanggung Pemkot Medan benar-benar warga kurang mampu atau berpenghasilan tidak tetap," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Syamsul Nasution, mengatakan, pemilahan dilakukan dengan melibatkan kecamatan hingga kepala lingkungan, karena mereka lebih mengetahui warga yang benar-benar tidak mampu.

"Kita harus teliti, agar tidak terjadi data ganda. Kita tidak mungkin langsung menghapus saja, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi, kita harus hati-hati agar mendapatkan data yang valid," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: