Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Disangka Tak Diduga, Aksi Jokowi Balas BEM UI Pakai Senyum Buat Kelompok Sengkuni Gigit Jari

Tak Disangka Tak Diduga, Aksi Jokowi Balas BEM UI Pakai Senyum Buat Kelompok Sengkuni Gigit Jari Kredit Foto: Instagram Jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen Laskar Relawan Jokowi (LRJ) Ridwan Hanafi mengatakan bahwa kritikan atau masukan dari para mahasiswa sangat diperlukan bagi negara demokrasi.

Hal tersebut dikatakan terkait kritik BEM Universitas Indonesia (UI) yang memberikan gelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) King of Lip Service. Baca Juga: Anak Buah Mas AHY Si Pangeran Cikeas Serang Jokowi dengan Santun, Pak Presiden Pecat Moeldoko!

Menurutnya, Presiden Jokowi tidak alergi terhadap kritik yang ditujukan pada dirinya. Termasuk respons Jokowi yang menanggapi kritik BEM UI dengan santai.

“Beliau (Jokowi) sangat terbuka bahkan mengapresiasi kepada mahasiswa untuk memberikan masukan atau pun kritik sejauh hal tersebut bertujuan membangun kepentingan bangsa,” katanya kepada wartawan, Rabu (30/6/2021). Baca Juga: Dua Tokoh Kuat dan Satu Ulama Pendukung Jokowi Bela Rizieq, Dahsyat!

Lanjutnya, ia mengaku sebagai relawan Jokowi dirinya pernah menyampaikan kritik dan masukan kepadda Kepala Negara.

Ia menilai jika kritikan atau masukan dari masyarakat hingga mahasiswa tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Reaksi Jokowi Jadi Tamparan ke Pendukungnya, Pak Jokowi, Si Denny Suruh Sopan Kalau Kritik Anies

“Jadi, tidak benar kalau Pak Jokowi anti-terhadap kritik. Beliau terbuka menghadapi itu,” tegas Ridwan.

Namun, menurut dia, terkadang ada tukang kompor yang ia sebut sengkuni kerap menciptakan kondisi seakan-akan Presiden Jokowi anti-kritik.

“Para sengkuni sekarang gigit jari karena tidak ada lagi yang bisa digoreng. Sebab, Pak Jokowi sendiri tidak anti-kritik,” tegasnya.

Baca Juga: Respons Jokowi atas Kritik BEM UI Disamber Rocky Gerung, Sindirannya Pedes!

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai kritik yang dilontarkan BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.

"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.

Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

Karena itu, Jokowi pun memandang kritikan dari mahasiswa sebagai suatu hal yang biasa.

"Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat, tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya.

"Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh', dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini 'Bapak Bipang', dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," jelasnya.

Diketahu sebelumnya, BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021, melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official.

Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "The King of Lip Service". Kritik serupa sebelumnya pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: