Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Bagas Saputro ikut angkat suara terkait respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kritikan BEM UI.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menuturkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tata krama dan budaya sopan santun yang perlu dijunjung dalam menyampaikan pendapat atau kritik.
"Saya banyak menyayangkan. Seharusnya kritik ini menjadi masukan untuk pemerintah untuk memperbaiki negara dan memperbaiki diri," jelas Bagas Saputro kepada GenPI.co, Rabu (30/6).
Baca Juga: Sadis, Pernyataan Elite PA 212 Seret Nama Presiden Jokowi
Namun, menurut Bagas Saputro, dalam momen tersebut Jokowi justru menyerang personal dalam membahas tatakrama dan sopan santun.
"Ini jadi satu hal yang saya sayangkan, harusnya kritik ini berfokus pada substansi yang dibawa. Tapi Pak jokowi justru berfokus pada personal terkait sopan santun dan tatakrama," ungkap Bagas Saputro.
"Dalam hal ini saya menyayangkan sikap dari Pak Jokowi," sambungnya.
Sementara itu, Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah ikut angkat suara terkait jawaban Jokowi yang menyentil soal tata krama dan sopan santun dalam mengkritik.
"Jangan terlalu membesar-besarkan sopan santun. Sebab, itu yang dulu bikin kemerdekaan kita tertunda berabad-abad," tegas Fahri Hamzah dalam akun Twitter-nya.
Tidak hanya itu, dirinya juga memberi pernyataan jika disuruh milih antara menjadi benar atau sopan.
Baca Juga: Rizal Ramli Beri Peringatan ke Jokowi: Awas Banyak Penjilat Mas, Hati-hati!
"Saya pilih menjadi benar meski dianggap enggak sopan. Di tempat kita banyak orang sopan tapi enggak benar," ungkapnya.
"Atau bersembunyi di balik sopan santun padahal salah. Tentu ideal adalah benar dan sopan, tapi kadang kita harus pilih!" pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: