Novel Tak Punya Jabatan Lagi, Sekarang KPK Tagih Rincian Bansos DKI, Mas Anies, Panik Nggak?
Diketahui sebelumnya, KPK melakukan rapat koordinasi dan supervisi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dalam rapat tersebut, KPK meminta Pemprov DKI menjelaskan pengeluaran dana bansos penanganan covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Bandingkan Joko Widodo Pakai Mahkota dan Anies Baswedan dengan Wajah Joker, Refly Harun Sebut...
Baca Juga: Usai Mau Ludahi Anies, Kini Muncul Dugaan Percakapan Cabul Kemal Arsjad, Netizen: Bejad Kelakuannya!
“Kami harapkan ada keterbukaan sharing fakta lapangan dari rekan-rekan Pemprov DKI untuk bersama-sama kita cari solusinya,” kata Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Dwi Aprillia Linda Astuti, seperti dilansir Terkini.
“Monitoring evaluasi program bansos dalam rangka penanganan covid-19 ini sebenarnya juga sudah dilakukan sejak tahun lalu dan kita temukan banyak kendala seperti cleansing data karena perbedaan data dengan Kementerian Sosial,” sambungnya.
Adapun Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari telah membeberkan sedikit terkait anggaran pengeluaran bansos DKI.
Menurut dia, batas tertinggi anggaran pengeluaran program bansos covid-19 mencapai Rp3,68 triliun dengan realisasi sebesar Rp3,66 trilun.
“Realisasi untuk sembako saja sebesar Rp3,65 triliun,” ujar Premi.
Sementara itu, ia juga menyebut bahwa anggaran untuk empat tahap pengeluaran bansos covid-19 dilakukan secara tunai pada 2021.
Total dana yang digunakan dalam program itu sebesar Rp1,55 triliun dengan realisasi Rp1,19 triliun.
Adapun pada 2020, Dinsos DKI menunjuk tiga perusahaan untuk dijadikan rekanan pengadaan sembako bansos covid-19, yakni Perumda Pasar Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.
Tiga perusahaan itu mendapatkan kontrak kerja dengan nominal yang berbeda-beda.
Perumda Pasar Jaya mendapatkan perintah pengadaan 10.103.259 paket bansos covid-19 untuk sebelas tahap dengan total biaya mencapai Rp2,85 triliun
Sementara itu, nilai kontrak PT Food Station Tjipinang Jaya untuk penyaluran tahap tiga dan empat dengan jumlah paket sebanyak 1.236.125 yakni sebesar Rp370 miliar.
“Sedangkan nilai kontrak PT Trimedia Imaji Rekso Abadi untuk penyaluran tahap enam sampai sebelas dengan jumlah paket sebanyak 1.418.096 sebesar Rp425 miliar,” ujar Premi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil