Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adopsi Digital Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi & Kesetaraan bagi Perempuan Pelaku Usaha Mikro

Adopsi Digital Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi & Kesetaraan bagi Perempuan Pelaku Usaha Mikro Kredit Foto: Amartha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor ekonomi informal khususnya UMKM merupakan roda penggerak ekonomi bangsa. Data Badan Pusat Statistik tahun 2018 menyebutkan bahwa UMKM berkontribusi sebesar 97% dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan 64.5% darinya merupakan perempuan.

Hal ini menunjukan bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dikarenakan kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi, maka mereka cenderung tertinggal dalam partisipasi serta perkembangan ekonomi nasional.

Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin dalam Seminar Nasional “Perempuan-Perempuan Perkasa di Tengah Pandemi” (29/06) memaparkan bahwa partisipasi perempuan dalam ekonomi masih tertinggal dibandingkan laki-laki.

Baca Juga: Pertagas dan Badak LNG Gandeng Shopee Dukung UMKM Naik Kelas

Sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender, pemerintah mengeluarkan strategi pembangunan Pengarusutamaan Gender (PUG), yakni strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program yang memperhatikan kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki.

Dalam strategi ini, beliau menyampaikan Pengarusutamaan RPJMN IV (2020 - 2024) dimana pemerintah berencana untuk meningkatkan peran dan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang pembangunan diantaranya melalui pembangunan berkelanjutan, modal sosial dan budaya serta transformasi digital. Oleh karena itu penting adanya kerjasama dari berbagai stakeholders untuk mencapai tujuan tersebut, tambahnya.

”Hambatan perempuan khususnya perempuan pelaku usaha mikro dalam partisipasi ekonomi dipengaruhi oleh banyak aspek. Diantaranya keterbatasan akses permodalan, kurangnya keterampilan, hambatan norma sosial serta kurangnya adopsi digital dalam kehidupan sehari-hari," tukas Aria Widyanto selaku Chief Risk and Sustainability Officer Amartha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: