Soal Effort dan Angka Ganjar Juaranya, Tapi Soal Tiket Emas PDIP Puan Tetap Jadi Ratunya!
Di tengah amukan Covid-19 yang mencekam, ternyata masih ada saja lembaga survei yang mengeluarkan hasil surveinya untuk Pemilihan Presiden 2024. Hasilnya pun sudah bisa ditebak. Juaranya itu-itu aja. Cuma gantian posisi aja.
Lembaga survei tersebut adalah Voxpol Center Research and Consulting. Berdasarkan hasil surveinya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi juara pertamanya. Elektabilitas Ganjar mengalahkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; sampai Presiden Jokowi. Ganjar juga masih di atas saingannya di PDIP, Puan Maharani. Baca Juga: Manuver Cerdas Puan Maharani, Jempol Top Markotop!
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi menjelaskan, simulasi top of mind atau pertanyaan terbuka yang dilakukan pihaknya menemukan Ganjar di posisi pertama. “Yakni 17,3 persen,” kata Pangi, merilis survei nasional yang digelar secara virtual, kemarin. Baca Juga: Gak Kaleng-Kaleng! Pengaruh Ganjar Pranowo Gak Main-Main, Ini Buktinya...
Jokowi muncul di posisi kedua dengan angka 16,8 persen dan Prabowo Subianto di posisi ketiga dengan 16,5 persen. Selanjutnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan 13,7 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 8,3 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,9 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen.
Setelah itu, barulah Ketua DPR Puan Maharani yang memiliki elektabilitas 1,3 persen. Puan dikuntit Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 0,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 0,9 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,8 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 0,7 persen, terakhir Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 0,6 persen.
Ketika simulasi semi terbuka dengan 19 nama, Ganjar kembali jauh meninggalkan Puan. Ganjar berada di urutan pertama dengan 19,2 persen, sedangkan Puan bertengger di urutan sembilan dengan angka 1,3 persen. Di posisi buncit ada Khofifah dengan 1,2 persen.
Pangi menyimpulkan, belum ada kandidat calon presiden dengan elektabilitas yang cukup meyakinkan setelah petahana tidak bisa lagi mencalonkan diri. Jadi, masih ada waktu bagi Puan untuk mendekati elektabilitas Ganjar.
“Bahkan Prabowo yang sudah berkali-kali maju sebagai calon presiden, dalam model pertanyaan tertutup, elektabilitasnya hanya berada pada angka 18,9 persen, dan jadi peringkat kedua setelah Ganjar Pranowo,” ucap Pangi.
Bagaimana tanggapan PDIP soal posisi Ganjar yang masih di atas Puan? Sampai tadi malam, para petinggi Banteng belum ada yang mau bicara.
Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto menegaskan elektabilitas Puan masih bisa berubah.
“Elektabilitas seseorang itu adalah potret keadaan pada waktu itu yang bisa bergerak berubah. Seseorang punya elektabilitas itu tentu karena adanya effort,” jelas Bambang.
Pengamat politik, Saidiman Ahmad menilai, sulit bagi Puan mengejar elektabilitas Ganjar. Menurut dia, sebenarnya, kedikenalan keduanya sama di sekitar 57 sampai 58 persen. Namun, secara elektabilitas berbeda signifikan.
“Modal awalnya relatif sama, tapi output elektabilitasnya berbeda jauh,” papar Saidiman, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tingkat kedisukaan yang juga berbeda. Dengan popularitas yang sama, ada sekitar 84 persen publik yang tahu Ganjar menyatakan suka. Sementara yang suka pada Puan dari yang tahu hanya sekitar 58 persen. Artinya, resistensi pada Puan relatif sangat besar dibanding Ganjar.
“Pekerjaan rumah bagi Ganjar relatif lebih mudah, yakni meningkatkan pengenalan publik padanya. Sementara, Puan harus menyelesaikan dua persoalan sekaligus, yaitu meningkatkan kedikenalan dan kedisukaan sekaligus,” terangnya.
Untuk diketahui, di internal PDIP ada dua sosok yang dijagokan maju 2024: Ganjar dan Puan. Kalau melihat elektabilitas, tentu Ganjar pemenangnya. Tapi Puan adalah ratu di Banteng. Putri Bos PDIP Megawati Soekarnoputri. Jadi, peluang Puan untuk mendapatkan tiket capres dari PDIP lebih besar dibanding Ganjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih