Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selandia Baru Ikut Amati Situasi Bentrokan Panas Taliban dan Afghanistan

Selandia Baru Ikut Amati Situasi Bentrokan Panas Taliban dan Afghanistan Bendera Afganistan. | Kredit Foto: Unsplash/ The Raven
Warta Ekonomi, Afghanistan -

Menteri pertahanan Selandia Baru pada Selasa (6/7/2021) mengatakan akan mengamati situasi di Afghanistan setelah bentrokan antara pasukan Afghanistan dan Taliban meletus di tengah proses penarikan pasukan asing.

"Kami baru saja menarik pasukan kami keluar dari sana dan kami akan terus memastikan bahwa kami mengawasi apa yang terjadi di sana, tetapi keputusan untuk mengambil tindakan akan dibuat oleh Kabinet," kata Peeni Henare yang dikutip oleh Radio New Zealand National.

Baca Juga: Jika Dihitung, 90 Persen Pasukan Amerika Sudah Tinggalkan Afghanistan

Dia menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan negara lain tentang situasi tersebut.

"Kami membahasnya baru-baru ini selama pertemuan menteri pertahanan ASEAN," ungkap Henare.

Gerry Brownlee, juru bicara urusan luar negeri untuk Partai Nasional oposisi, mengatakan situasi di Afghanistan "sangat mengecewakan." Dia pun mendukung keputusan pemerintah menarik semua pasukannya dari Afghanistan awal tahun ini.

Setelah penarikan pasukan asing, Taliban mulai melancarkan serangan dengan menguasai beberapa distrik, sementara pasukan Afghanistan juga mengklaim membunuh anggota pemberontak dalam operasi kontraterorisme.

Pekan lalu, pasukan Amerika meninggalkan Bagram, sebuah pangkalan udara di utara Kabul. AS dan sekutunya tiba di negara itu pada 2001, setelah serangan 9/11.

Pada Februari, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan bahwa setelah 20 tahun kehadiran Angkatan Pertahanan Selandia Baru di Afghanistan, sudah waktunya untuk memulangkan 3.500 personel militernya dari negara itu.

Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta juga menegaskan Selandia Baru akan terus mendukung pemerintah Afghanistan dan rakyatnya "di tahun-tahun mendatang".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: