Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Pasar Lebih Besar, Warung Pintar Integrasikan Layanan

Bidik Pasar Lebih Besar, Warung Pintar Integrasikan Layanan Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warung Pintar hari ini resmi mengumumkan untuk bertransformasi menjadi Warung Pintar Group dalam rangka mengintegrasikan layanannya.

“Setelah 3 tahun mempelajari ekosistem bisnis warung, kami sadar bahwa kita tidak dapat tumbuh sendiri untuk dapat memberikan solusi digital yang lebih terintegrasi bagi warung. Untuk mendapatkan transparansi dan meningkatkan efisiensi bisnis warung, seluruh ekosistemnya pun perlu terintegrasi," kata Agung Bezharie Hadinegoro, CEO Warung Pintar Group, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Warung Pintar Group

Sebesar 74% (sekitar USD267 miliar) bisnis ritel Indonesia terjadi di channel tradisional, dan jumlah warung adalah 60% dari angka tersebut.

Warung juga menjadi channel distribusi utama dengan kontribusi terhadap PDB sebesar empat kali lebih tinggi dari e-commerce.

Masalah utama pada warung adalah sistem distribusinya berlapis yang menurunkan efisiensinya hingga 20-25%, informasi yang terfragmentasi dan asimetris yang menyebabkan tidak adanya visibilitas data sehingga menghambat pertumbuhan bagi semua pihak, dan banyak pemain yang berusaha membawa solusi hanya pada satu pihak.

Hal tersebut mendisrupsi pasar yang akhirnya meningkatkan terjadi skeptisisme adopsi digital pada ekosistem warung.

Warung Pintar Group saat ini memiliki empat layanan digital utama, yaitu Aplikasi Warung Pintar, Aplikasi Grosir Pintar, Warung Pintar Distribusi dan Bizzy Connect.

Perusahaan juga telah menggandeng lebih dari 600 mitra pengusaha grosir yang masing-masing melayani sekitar 200-300 pemilik warung yang tergabung dalam platform Grosir Pintar.

Aplikasi Grosir Pintar digunakan oleh toko grosir agar dapat terhubung langsung dengan ratusan pemilik warung dalam jarak 5 hingga 10 kilometer. Selain itu, para pengusaha grosir pun dapat menggunakan layanan Bisnis Pintar untuk pengadaan inventaris.

Data McKinsey mengestimasi pada tahun 2030 ada sebanyak lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia akan dikategorikan ke dalam consuming class, dan digitalisasi memegang peranan penting bagi warung dalam menyasar pasar yang saat ini memiliki 168 juta masyarakat dengan transaksi sebesar Rp 3,6 triliun setiap tahun.

“Kami percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan konsumsi akan menjadi katalis bagi perekonomian Indonesia," pungkas Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: