Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dunia usaha menerima dampak negatif, yaitu daya beli masyarakat menurun karena lesunya perekonomian.
“Melesunya ekonomi karena daya beli yang mengalami penurunan,” kata Arsjad, dalam diskusi virtual bertajuk 'Kajian Tengah Tahun INDEF 2021: Bola Liar Vaksinasi Ekonomi?', Rabu (7/7/2021).
Baca Juga: Perang Lawan Covid-19, Kadin Indonesia akan Suplai Tabung Oksigen dan Bangun RS Darurat
Arsjad menambahkan, postur konsumsi nasional berdasarkan kelas pendapatan tahun 2020, setidaknya sebanyak 20 persen masyarakat kelas memiliki postur konsumsi sebesar 45,4 persen. Hal ini disebabkan kelompok masyarakat kelas atas mengalami kekhawatiran mengalami resesi selama pandemi. Akibatnya mereka menyelamatkan harta kekayaannya dengan menabung di bank.
Sedangkan sebanyak 40 persen kelompok masyarakat kelas menengah memiliki postur konsumsi sebesar 36,7 persen. Faktor ini disebabkan hilangnya pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja. Dalam kondisi tersebut masyarakat kelas menengah lebih menunjukkan kecenderungan menurunkan gaya hidup dengan meminimalisir pengeluaran.
Ada pun sebanyak 40 persen kelompok masyarakat kelas bawah memiliki postur konsumsi sebesar 17,7 persen. “Kelompok ini yang sangat memerlukan BLT bansos sembako,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: