Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono, berharap agar kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) diperdalam. Bahkan, dia menyarankan pembelian alutsista sebaiknya ke AS, dibandingkan ke China. Menurutnya, AS merupakan sahabat lama Indonesia dan sudah banyak kontribusi bantuannya ke Indonesia dibandingkan China, seperti bantuan program pendidikan, demokratisasi, dll.
Dijelaskan Arief, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat berpotensi ditingkatkan dari nilai perdagangan saat ini sekitar US$30 miliar. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Baca Juga: Bambang Golkar: PPKM Tak Berarti Kalau Masih Kasih Ijin ke TKA China
"Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia H.E. Sung Kim meyakini adanya kepentingan dan komitmen yang kuat dari kedua negara. Dari Courtesy Call virtual yang diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, membahas isu terkait upaya peningkatan kerja sama bidang ekonomi secara bilateral, penanggulangan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelas Arief dalam keterangan kepada Warta Ekonomi, Jumat (9/7/2021).
Lewat Dubesnya, Amerika Serikat menyampaikan keprihatinan atas masa sulit yang dihadapi Indonesia karena pandemi Covid-19. Pemerintah Amerika Serikat pun mendonasikan 4 juta dosis vaksin Moderna yang dijadwalkan akan segera tiba, beserta bantuan teknis dan medis lainnya serta oksigen.
Dubes AS mengharapkan hubungan ekonomi termasuk di bidang perdagangan dan investasi kedua negara dapat terus bertumbuh. Terdapat berbagai prospek investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang tertarik kepada Indonesia.
"Komitmen Pemerintah Amerika Serikat untuk membantu Indonesia lebih jelas. Tidak perlu segala pakai klausul untuk memasukkan Tenaga Kerja Asing ke Indonesia. Tidak seperti China yang mau bantu, tetapi ada klausul mendapatkan privilege untuk memasukkan tenaga kerjanya di Indonesia," tegas Arief.
Dia menambahkan bahwa Indonesia lebih familier dengan AS dibandingkan dengan China dalam melakukan hubungan bilateral, baik hubungan ekonomi, politik, dan keamanan.
"Sudah saatnya kita lebih mempererat lagi membangun hubungan dengan Amerika Serikat," pungkas Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum