Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siemens Dukung Inisiatif Internasional Perangi Korupsi

Siemens Dukung Inisiatif Internasional Perangi Korupsi Kredit Foto: Reuters/Michaela Rehle
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melanjutkan tiga putaran pendanaan di awal dari Siemens Integrity Initiative, Siemens AG kembali mengumumkan proyek-proyek yang akan menerima putaran pendanaan kali ini guna mendorong dan mendukung clean market.

Awalnya diluncurkan pada 2010, inisiatif ini memiliki volume pendanaan lebih dari US$100 juta. Proyek-proyek ini akan meningkatkan portofolio inisiatif hingga mencapai total proyek sebanyak 85 proyek di lebih dari 50 negara serta meningkatkan komitmen pendanaan menjadi hampir US$120 juta.

Baca Juga: BPK Temukan Indikasi Korupsi Rp341,92 Miliar dalam Proyek yang Dikerjakan Jakpro

Putaran pendanaan kali ini akan diberikan bagi proyek-proyek yang memiliki komitmen untuk berpartisipasi dalam memerangi korupsi di bawah program "Collective Action". Collective Action memainkan peranan penting untuk memastikan bisnis yang bersih dan persaingan usaha yang adil dan bahkan makin banyak mendapatkan barbagai dukungan. Siemens Integrity Initiative adalah bagian dari proses penyelesaian di bulan Juli 2009 antara Siemens dan Bank Dunia dan proses penyelesaian di bulan Maret 2013 antara Siemens dan European Investment Bank (EIB).

Sebanyak delapan proyek tambahan akan menerima masing-masing US$1 juta hingga US$4 juta selama tiga tahun. Melanjutkan Tiga Putaran Pendanaan yang diluncurkan pada 2018, dengan mempertimbangkan pengajuan dan kriteria seleksi yang dipublikasikan di siemens.com/integrity-initiative, kandidat terpilih diundang pada Desember 2020 untuk mengajukan permohonan penambahan pendanaan.

Sebuah tim ahli dari berbagai bidang spesifik dan wilayah melakukan uji kelayakan proyek secara cermat sebelum mempresentasikannya ke Siemens Steering Committee untuk mendapatkan persetujuan dan kemudian ke Bank Dunia sebagai bagian dari proses non-veto dan ke European Investment Bank untuk tujuan pelaporan.

"Ini merupakan putaran pendanaan terakhir dari proses penyelesaian dengan Bank Dunia. Dalam proses pemilihan proyek yang akan mendapat dukungan pendanaan, kami memberikan penekanan khusus pada hal keberlanjutan dari proyek tersebut serta hasil akhir harus dipastikan dapat dimanfaatkan melampaui tahun 2024," kata Sabine Zindera, Kepala Siemens Integrity Initiative dan Wakil Presiden Bidang Hukum dan Kepatuhan di Siemens, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (12/7/2021).

Selain itu, jelas Sabine, Siemens juga menekankan bagaimana para mitra dapat menginspirasi, mendukung, serta melibatkan organisasi non-pemerintah lokal serta sektor publik dan swasta melalui jaringan yang luas serta kedudukan institusional. Siemens mengaku senang dapat kembali mendukung beragam proyek untuk mempromosikan persaingan usaha yang adil dan memerangi korupsi dengan mempertimbangkan keseimbangan dari portfolio baik dari sisi topik serta wilayah.

Dalam putaran kali ini, pendanaan akan diberikan kepada organisasi-organisasi berikut:

-Basel Institute on Governance, Swiss;

-International Anti-Corruption Academy (IACA), yang berkantor pusat di Austria;

-Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang berkantor pusat di Paris;

-Maritime Network on Anti-Corruption (MACN), Denmark;

-Transparency International Secretariat yang berkantor pusat di Berlin;

-United Nations Global Compact (UNGC) yang berkantor pusat di New York melalui Foundation for the Global Compact;

-United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) yang berkantor pusat di Vienna;

-Vienna University of Economics and Business yang berfokus pada hukum pajak, Austria.

Pemilihan proyek ini mempertimbangkan keseimbangan dari portfolio baik dari sisi topik dan pendistribusian pendanaan regional yang luas. Untuk lebih melengkapi portofolio, putaran pendanaan ini akan berfokus pada proyek-proyek dengan kegiatan di Wilayah Adriatik, Aljazair, Argentina, Bangladesh, Brasil, Kolombia, Mesir, Ethiopia, Ghana, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kenya, Nigeri, Malaysia, Pakistan, Rumania, Rwanda, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol, Thailand, Uganda, Uzbekistan, dan Zambia.

Selain itu, proyek yang berorientasi global serta proyek yang berfokus pada negara-negara yang kurang berkembang (LDC) dan pasar berkembang (EM) akan memperluas portofolio saat ini ke lebih dari 50 negara.

Sebagai bagian proses penyelesaian antara Siemens dengan Bank Dunia, Bank Dunia sejak tahun 2009 memiliki hak untuk mengaudit pendistribusian dana sebesar US$100 juta selama periode 15 tahun. Bank Dunia juga dapat memveto proyek dan organisasi yang dipilih Siemens. Sebagai bagian dari proses penyelesaian antara Siemens dan European Investment Bank (€13,64 juta selama lima tahun), EIB memiliki hak untuk menolak proyek yang diusulkan.

Laporan Tahunan dari Siemens Integrity Initiative, informasi tentang putaran pendanaan, proses seleksi, profil rinci dari proyek yang dipilih dan Tinjauan Jangka Menengah 2017 yang independen dari Inisiatif tersedia di siemens.com/integrity-initiative.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: