Mayat-mayat Bergelimpangan di Jalan, Afrika Selatan Masuk Keadaan...
Kerusuhan hingga penjarahan pecah di Afrika Selatan pada Rabu (14/7/2021). Sejumlah mayat dilaporkan tergeletak di jalanan, bahkan dari laporan terkini, korban meninggal dunia akibat peristiwa mengerikan itu lebih dari 70 orang.
Kerusuhan dipicu dari sejumlah aksi unjuk rasa oleh ribuan warga Afrika Selatan. Pengunjuk rasa yang membangkang, mengabaikan imbauan pemerintah untuk mengakhiri kekerasan.
Baca Juga: Tentara Nasional Sudah Berjejer buat Tenangkan Situasi Afrika Selatan
Menyadur laman VOA Indonesia, Kamis (15/7/2021), kerusuhan dipicu pada pekan lalu, ketika mantan presiden Jacob Zuma mulai menjalani hukuman penjara 15 bulan atas tuduhan menghina pengadilan setelah ia tidak menghadiri sidang untuk menjawab pertanyaan tentang dakwaan korupsi.
Protes atas penangkapan Zuma dengan cepat berkembang menjadi kerusuhan sipil massal. Peristiwa itu menjadi yang terburuk di Afrika Selatan itu dalam beberapa tahun terakhir.
Massa yang beringas menjarah dan merusak pusat perbelanjaan, gerai ritel, dan bisnis di provinsi Gauteng, yang mencakup kota terbesar di negara itu, Johannesburg.
Sementara pasukan keamanan tampaknya tidak mampu mencegah aksi penjarahan, yang juga berlanjut di provinsi asal Zuma, KwaZulu-Natal dan menurut polisi, menyebar semalam ke provinsi Mpumalanga dan Northern Cape.
Di kota pesisir Durban, barisan panjang mobil tampak di luar gudang yang penuh dengan peralatan rumah tangga, makanan, dan barang-barang lainnya. Salah satu gudang terbakar, tetapi penjarah terus berdatangan.
Pemimpin oposisi Aliansi Demokrat, John Steenhuisen, berkunjung ke Durban untuk meninjau situasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: