Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik Lahirnya Universitas Pertahanan, Ternyata Ada Andika Perkasa dan AHY yang Ikut Terlibat

Di Balik Lahirnya Universitas Pertahanan, Ternyata Ada Andika Perkasa dan AHY yang Ikut Terlibat Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6/3). Putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menyampaikan undangan Rapimnas Partai Demokrat kepada Presiden Joko Widodo yang berlangsung pada 10-11 Maret 2018. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hampir semua orang tahu tentang Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Inilah kawah Candradimuka untuk mendidik para perwira militer yang menjadi tulang punggung TNI.

Tapi masih banyak yang baru tahu tentang Universitas Pertahanan (Unhan), ketika terjadi kehebohan saat Sidang Guru Besar Unhan menganugerahi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri gelar Profesor Honoris Causa. 

Baca Juga: Calon Panglima TNI Menguat, Ini Sosok di Belakang Andika Perkasa

Berbeda dengan Akmil yang sudah berdiri sejak tahun 1945, Unhan baru berdiri tahun 2009, 64 tahun sejak Indonesia merdeka.

Didirikan atas inisiatif Presiden SBY, Unhan kini tegak kokoh berdiri di kawasan Sentul, Bogor.

Indonesia patut berbangga karena hanya 19 negara di dunia ini yang memiliki Universitas Pertahanan (Defence University). Tapi siapa yang berperan penting mendirikan Unhan?

Dari berbagai sumber diketahui Presiden SBY menugaskan Guru Besar UI yang sempat menjadi Menteri Pertahanan Prof. Dr. Yuwono Sudarsono dan Letjen TNI Syarifuddin Tippe, yang kelak menjadi Rektor pertama Unhan.

Tentu saja dua orang senior ini tidak mungkin bekerja sendiri. Channel MPS di Youtube mengungkapkan bahwa di level teknis operasional, ada sekelompok kecil perwira muda yang pagi siang malam bekerja mewujudkan kerja besar ini.

"Diantaranya adalah Letkol Andika Perkasa, sekarang Jenderal TNI, yang jadi Kasad dan salah satu calon Panglima TNI. Satu lagi adalah AHY, yang waktu itu berpangkat Kapten," ungkap kata Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng Sila.

Saleh lulus Akmil tahun 1990, kakak kelas AHY (2000), dan adik kelas Jenderal Andika (1987). Bukan kebetulan mereka dipilih untuk mengerjakan tugas pelik ini, mengingat arahan Presiden SBY untuk menjadikan Universitas Pertahanan sebagai lembaga berstandar kelas dunia dengan berbasis riset yang melestarikan nilai-nilai kebangsaan.

Letkol Andika dan Kapten Agus Harimurti Yudhoyono dikenal sebagai perwira-perwira muda yang cerdas, menguasai bahasa asing dan sempat mendapat tugas pendidikan lanjutan di luar negeri, selepas Akmil. 

"Mereka berdua keliling yang ke berbagai tempat untuk melakukan studi banding," ujar Saleh.

Letkol Andika, Kapten AHY dan sejumlah kecil perwira militer lainnya berupaya menjembatani studi pertahanan yang kompleks, bersifat multidisipliner dan terus berkembang mengikuti perubahan geopolitik global, dengan kebutuhan kajian pertahanan yang riil sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia.

Kerjasama dilakukan dengan beberapa universitas serupa di luar negeri. Bahkan ketika memulai perkuliahan, para mahasiswa angkatan pertama masih diajar oleh dosen terbang dari luar negeri. 

Kini, Unhan menyediakan akses pendidikan bidang pertahanan dan bela negara; mengembangkan ilmu pertahanan dan bela negara sebagai kajian interdisipliner serta menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: